Melihat Produksi Toyota All New Kijang Innova Zenix Hybrid di Karawang Plant I
PerbesarADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Oke, All new Kijang Innova Zenix diproduksi di Karawang Plant I berdampingan dengan dengan Fortuner. Secara total kapasitas produksi di sana mencapai 130 ribu unit per tahun.
Hampir seratus persen produksi dilakukan secara lokal. Lahirnya all new Kijang Innova Zenix -nama Kijang generasi ketujuh- juga menjadi sejarah baru sebagai model elektrifikasi pertama yang diproduksi perdana di Indonesia dan menggunakan platform TNGA: GA-C serta teknologi hybrid generasi kelima.
"Lokal konten all new Kijang Innova Zenix ini mencapai 65 persen (model hybrid). Saat ini hanya engine-nya yang masing impor," Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN), Bob Azam.
Produksi dimulai dari lembar baja yang kemudian dipotong dan dipress untuk membuat struktur rangka monokok dan body mobil. Para proses ini, semuanya dilakukan dengan konsep zero waste.
ADVERTISEMENT
"Di mana potongan-potongan pelat akan dilebur untuk membuat dies dan engine," terang presenter yang menemani awak kumparanOTO melihat proses produksi all new Kijang Innova Zenix.
Baja yang digunakan dipasok dari empat suplier, yakni KNSS, JSGI, POSCO, dan Krakatau Steel. Di sini, 94 persen pelat baja yang digunakan dipasok dari mitra lokal.
Baja yang dipres untuk bagian platform TNGA kemudian dilas menggunakan bantuan lengan robot dan manusia. Dalam proses ini, ada beberapa peningkatan alat produksi, dies, dan tools baru.
Menurut Bob, invetasi baru yang dikucurkan untuk produksi all new Innova Zenix mencapai Rp 4,2 triliun. Bahkan khusus untuk fasilitas perakitan baterai, alokasi biaya yang dikucurkan hampir Rp 1 triliun.
Jalur perakitan baterai
Pembaruan jalur produksi all new Kijang Innova Zenix yang baru termasuk area untuk perakitan baterai. Di sini, prosesnya adalah merakit sel-sel baterai menjadi paket baterai yang akan dipasang ke varian hybrid EV.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk paket baterai, 14 komponennya sudah dibuat secara lokal dan 18 lainnya impor, termasuk sel baterainya.
Ruangan perakitan paket baterai dibuat pada ruangan khusus yang diatur suhu udaranya dan ruangannya diatur agar tidak mengganggu kualitas dari produk, termasuk potensi listrik statis yang bisa terjadi saat merakit baterai.
"Agar presisi, semua termonitor dengan sensor termasuk ketika memasang baut-baut," terang presenter.
Fasilitas produksi baterai xEV ini memiliki kapasitas 9.000 paket baterai dan saat ini barus terpakai 2.000 paket baterai.
Adapun, baterai all new Kijang Innova Zenix hybrid menggunakan 168 sel yang dibagi ke dalam 28 modul. Satu paket baterai memiliki bobot 39,4 kg dengan kapasitas 6,5 Ah.
Menariknya, seluruh daya yang digunakan untuk produksi baterai ini menggunakan energi terbarukan. Listrik dipasok dari grid panel surya yang dipasang di atap-atap pabrik.
ADVERTISEMENT
"100 persen kita pakai listrik dari solar panel. Bahkan lebih sering surplus daya dan disalurkan ke area lain," terang instruktur.
Setelah melihat proses produksi baterai, kami pun diajak melihat proses pengecatan, pemasangan rangka untuk menyatukan mesin dan rangka monokok, hingga pemasangan komponen elektrik dan jok.
Setelah mobil terakit sempurna. All new Kijang Innova Zenix akan melalui beberapa pengetesan kualitas dan uji. Di sini termasuk melewati guncangan hingga disemprot air bertekanan untuk memastikan mobil siap dikirim ke konsumen.
Diekspor ke 50 negara
Toyota all new Kijang Innova Zenix ini tak hanya diproduksi untuk memenuhi pasar domestik tapi juga ekspor. Rencananya, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN akan mengeskpornya ke 50 negara.
ADVERTISEMENT
Pada tahap awal, mereka akan memulai ekspor all new Kijang Innova Zenix ke 13 negara di kawasan Amerika Selatan, Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Kapasitas produksi Toyota Kijang Innova Zenix di pabrik TMMIN saat ini mencapai 3.000 mobil per bulan. Komposisi hybrid sekira 30 hingga 40 persen, sisanya varian bensin.