Melihat Toyota Mirai Hidrogen Dibelah di GIIAS 2024

26 Juli 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil FCEV Toyota Mirai cut body di GIIAS 2024.  Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil FCEV Toyota Mirai cut body di GIIAS 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Implementasi visi netralitas karbon coba diterapkan Toyota melalui booth-nya di pameran GIIAS 2024. Salah satunya lewat showcase Toyota Mirai FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle), yang menariknya, unitnya dibelah atau cut body.
ADVERTISEMENT
Tentu tujuannya untuk memperlihatkan bagaimana sistem kerja teknologi fuel cell yang ramah lingkungan, menggunakan hidrogen murni sebagai sumber energi.
Pada showcase tersebut, Anda bisa mengetahui mekanisme pengisian energi yang disimpan di tabung hidrogen. Cara ini jauh lebih cepat (plug-less) dibanding pengisian daya baterai mobil listrik murni.
Mobil FCEV Toyota Mirai cut body di GIIAS 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Melalui kendaraan FCEV seperti Toyota Mirai, sumber energinya merupakan gas hidrogen terkompresi dan ujungnya menghasilkan emisi berupa air. Begini cara kerjanya.
Sederhananya energi kendaraan hidrogen memanfaatkan reaksi kimia (elektrokimia) antara gas hidrogen dan oksigen melalui panel yang disebut fuel cell stack.
Oh iya komponen fuel cell stack tadi berisikan blok fuel cell unit --yang terdiri dari struktur katoda, elektrolit, dan anoda-- dan fuel cell power control.
ADVERTISEMENT
Mobil FCEV Toyota Mirai cut body di GIIAS 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Cara kerjanya, oksigen dari luar mobil kemudian dimasukkan ke fuel cell unit. Pada saat yang sama, sistem juga menyuplai hidrogen (H2) dari tangki penampungan ke komponen yang sama.
Nah keduanya kemudian direaksikan melalui membran polimer elektrolit yang memiliki kutub anoda dan katoda. Hidrogen kemudian dialirkan melalui anoda, untuk memecah molekulnya (ionisasi) menjadi elektron dan ion hidrogen (proton).
Adapun aliran elektron tadi yang mengalir lewat membran tersebut menghasilkan listrik. Sementara itu ion hidrogen akan bereaksi dengan oksigen, melalui katoda dan kemudian menghasilkan H20 atau air sebagai emisi.
Mobil FCEV Toyota Mirai cut body di GIIAS 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Daya listrik yang dihasilkan sebelumnya langsung dialirkan fuel cell stack ke motor penggerak untuk menggerakkan roda.
Lebihan daya yang dihasilkan dapat disimpan di baterai, untuk menyuplai energi apabila membutuhkan tambahan tenaga utamanya saat berakselerasi secara instan, sesuai perintah dari fuel cell power control unit.
Mobil FCEV Toyota Mirai cut body di GIIAS 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Benefit penggunaan kendaraan hidrogen selayaknya mobil listrik murni, memungkinkan akselerasi halus maupun instan karena torsi yang melimpah.
ADVERTISEMENT
Kemudian nol emisi karbon yang dihasilkan, lalu pengisian hidrogen yang relatif cepat 3-5 menit tergantung kapasitas tangkinya, hingga menawarkan daya tempuhnya jauh rata-rata 300-400 kilometer dalam satu kali pengisian tangki hidrogen penuh.
Mobil FCEV Toyota Mirai cut body di GIIAS 2024. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan