Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Memahami Area Blind Spot Kendaraan Besar dan Cara Menyikapinya yang Benar
30 Desember 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Titik buta alias blind spot sangat rentan menjadi penyebab kecelakaan di jalan. Khususnya kendaraan besar seperti truk dan bus yang memiliki banyak area blind spot di sisi kendaraan.
ADVERTISEMENT
“Mobil-mobil kecil harus sadar, tidak setiap saat bus atau truk itu bisa mengindikasi keberadaan kita (mobil kecil) ketika kita berada di samping mereka. Karena blind spot area di bus dan truk sangat besar sekali,” buka Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada kumparan akhir pekan lalu.
Khususnya, ketika berada di sisi kiri bus dan truk, Jusri bilang potensi blind spot-nya sangat besar karena tidak terjangkau pengelihatan oleh sopir. Sedangkan di sisi kanan tetap ada, tapi tidak sebesar di sisi kiri.
“Jadi para pengemudi harus paham, ketika tidak bisa melihat muka atau kepalanya si pengemudi bus atau truk dari kaca spion mereka yang berukuran besar, maka kita berada di area blind spot-nya dia, di saat itu kita harus menjauh” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bus dan truk umumnya dibekali spion di berukuran besar. Selain itu ada beberapa spion lain untuk memantau sudut-sudut yang menjadi area blind spot.
“Jadi metodologi fundamental menyikapi blind spot adalah pertama, jangan berada di blind spot mereka (sisi samping). Bisa menjauh atau segera mempercepat kendaraan kita untuk menghindari berada di samping kendaraan tersebut dan jangan berlama-lama di blind spot,” tukasnya.
Lalu, saat akan menyalip kendaraan besar untuk menghindari blind spot pastikan kita harus memberi notifikasi kepada sopir kendaraan besat tersebut baik dengan lampu jauh atau klakson beberapa kali.
“Bahkan, ketika sepeda motor berada di depan bus dan truk dengan jarak 2 meter didepannya itu enggak terlihat oleh pengemudinya,” tukasnya.
Jusri mengungkapkan, saat ini di Indonesia pengetahuan tentang blind spot sangat lemah. Lalu tidak hanya kendaraannya saja, tapi juga dipengaruhi oleh bobot kendaraan tapi juga karena kekuatan kendaraan, semakin besar.
ADVERTISEMENT
“Intinya semakin besar dimensi kendaraan maka semakin banyak area blind spot-nya. Kemudian dari sisi infrastruktur, bangunan-bangunan warung di kiri jalan, perempatan, bahu jalan, itu juga akan memberikan blind spot di jalan,” tuntasnya.
Untuk lebih memudahkan area bidang pandang tak terlihat pada kendaraan besar, berikut kumparan ilustrasikan melalui visualisasi di bawah ini: