Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teknologinya dinamakan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), dengan komponen Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium ion 10Ah 12, untuk meringankan kerja mesin K15B yang digendong Low SUV tersebut.
Adapun daya baterainya diisi dari sistem regenerative braking, memanen energi ketika perlambatan atau deselerasi.
Bagi Anda yang belum memahami cara kerja mild hybrid atau hybrid ringan dari Suzuki ini, berikut kami jabarkan mekanismenya, karena berbeda dengan jenis strong atau full hybrid yang ada di pabrikan lain.
Secara garis besar, mild hybrid pada Suzuki XL7 adalah sebagai penambah tenaga pada kelajuan awal. Energi yang disimpan di baterai, akan digunakan ISG untuk menyuplai daya ke mesin.
Ya, ke mesin bukan ke roda. Sebab ISG atau motor kecilnya ini tidak tersambung ke sistem penggerak. Dalam arti lain, Anda tidak akan bisa merasakan feeling sebuah mobil listrik murni atau strong hybrid melalui EV mode.
ADVERTISEMENT
"ISG itu berfungsi salah satunya untuk acceleration assist, sehingga saat akselerasi akan lebih responsif," terang Head of Brand & Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel di Yogyakarta , Rabu (5/7).
Konsep awalnya adalah meringankan kerja mesin ketika memulai bergerak dari diam, atau ketika menambah tenaga saat cruising. Sebab dalam kondisi ini, beban kerja mesin paling berat. Singkatnya konsumsi bahan bakar jadi lebih efisien ketimbang mesin pembakaran internal biasa, pada output yang sama.
Seberapa irit jadinya? Sejatinya tidak begitu signifikan, karena balik lagi ke gaya berkendara. Selain itu juga karena mesin K15B sudah terkenal irit BBM.
Bagaimana pengurangan karbon dan efisiensi BBM lainnya?
Supaya lebih efisien bahan bakar dan benefit pengurangan karbon tercapai, pabrikan juga membenamkan teknologi engine auto-start stop.
ADVERTISEMENT
"Efisiensinya ketika saat mobil berhenti ada energi terbuang karena mesin menyala menghidupi AC dan sistem kelistrikan. Itu dimatikan fungsinya oleh engine auto-start stop, sistem kelistrikan digantikan oleh baterai," pungkas Harold.
Fitur engine auto-start stop akan bekerja apabila daya baterai terisi cukup untuk menghidupkan sistem kelistrikan. Bila tak cukup atau dayanya berkurang, maka jangan kaget apabila mesin akan hidup secara mandiri, supaya suplai daya dikembalikan lagi dari mesin.
"Perhitungan secara teknis itu kalau baterainya full bisa menghidupi (sistem kelistrikan) kurang lebih 3-5 menit. Dalam kondisi normal ya tanpa modifikasi segala macam," pungkas Harold.