Menanti Debut Motor Listrik Honda di Indonesia

15 Juni 2017 7:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test jalan motor listrik Honda (Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Test jalan motor listrik Honda (Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com)
ADVERTISEMENT
Astra Honda Motor (AHM) masih melakukan riset dan pengembangan terhadap model sepeda motor berbasis listrik. Jika tak ada aral melintah motor listrik Honda akan meluncur ke Indonesia pada 2018 mendatang.
ADVERTISEMENT
Executive Vice President Direktur di PT Astra Honda Motor, Johannes Loman menuturkan, bahwa motor listrik akan diterima oleh pasar asalkan teknologi semakin baik dan bisa dijangkau dari sisi harga.
"Cuma saat ini masih terus dikembangkan, karena menurut saya di motor listrik ini kita harus punya regulasi yang baik," kata Loman saat ditemui di D'consulate Lounge, Menteng, Jakarta, Rabu (14/6) malam.
Uji coba sepeda motor listrik di Indonesia (Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba sepeda motor listrik di Indonesia (Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com)
Dua aspek yang masih jadi pertimbangan AHM dalam mengembangkan motor listrik, tentu saja adalah teknologi motor listrik dan baterai.
"Baterai itu tidak seumur hidup dan harus dipikirkan bagaimana cara daur ulangnya. (Katakanlah ada) 2 juta unit sepeda motor listrik yang tiap tiga tahun harus ganti baterai dengan bobot 4-5 kilogram," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masalah daya jangkau dari sepeda motor listrik itu juga masih jadi masalah yang perlu dijawab. "Bisa (saja) dibuat dengan baterai yang banyak. Cuma dari sisi safety-nya bagaimana," imbuh dia.
Soal Viar yang melangkahi Honda
Sementara itu, ketika ditanya soal motor listrik Viar yang lebih dahulu debut di Indonesia dan melangkahi Honda, Direktur Pemasaran AHM, Thomas Wijaya, menyambut baik bila banyak produk motor listrik yang hadir ke pasar.
"Semakin banyak pemain yang masuk semakin baik. Sejauh ini sesuai rencana (2018)," kata Thomas.
Di samping masih mencari formulasi yang pas untuk menjawab isu safety dan durabilitas motor listrik, Thomas menambahkan perlu adanya faktor lain yang perlu di perhatikan; insentif pajak dan regulasi.
Dermaga pengisian daya listrik (Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Dermaga pengisian daya listrik (Foto: Gesit Prayogi/kumparan.com)
"Contoh apakah listrik itu ada STNK, perlu daftar atau tidak. Saat ini belum ada. (Soal motor listrik Viar yang sudah ada STNK) kami belum mempelajari mereka mendaftarkan seperti apa," papar dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, AHM tentu saja akan melakukan investasi tambahan untuk mempersiapkan sepeda motor listrik. Meski demikian, Thomas masih enggan mengungkap berapa besaran dana yang disiapkan untuk produk anti-BBM tersebut.
"Tentu ada perubahan teknologi dan ubahan machining, untuk nilainya belum," tukas dia.
AHM sebelumnya sudah melakukan pengujian sepeda motor listrik di Indonesia. Pada pertengahan tahun lalu, mereka menyodorkan dua unit Honda EV Neo untuk dites oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Universitas Indonesia.