Menanti Kepastian Tesla Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Mengenai kelanjutannya, Penasihat Khusus Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri Kementerian Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengatakan hingga saat ini belum ada pembahasan lebih detail, terkait investasi seperti apa yang akan dilakukan oleh Tesla.
Prof Satryo menegaskan, hingga saat ini barulah merek otomotif asal Korea Selatan saja, yakni Hyundai, yang telah resmi berinvestasi di Indonesia dalam hal kendaraan listrik.
Masih penjajakan awal dengan Tesla
Sebelumnya PLT Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Ayodhia GL Kalake, dalam keterangan resmi mengungkapkan, pihaknya masih harus berdiskusi lebih lanjut dengan Tesla.
"Ini masih penjajakan awal dan belum terlalu detail, kami perlu diskusi lanjut lagi dengan Tesla," kata Ayodhia.
ADVERTISEMENT
Adanya ketertarikan Tesla tersebut, kabarnya didasari atas melimpahnya stok bijih nikel di Tanah Air yang merupakan bahan baku utama pengolahan baterai mobil listrik.
Pendiri yang juga pemilik Tesla, Elon Musk, belum lama ini memang mengungkapkan bahwa dirinya menginstruksikan kepada pihak manapun yang memiliki potensi besar atas nikel agar terus menambang lebih banyak lagi.
"Di mana pun Anda berada, tolong menambang lebih banyak lagi nikel dan jangan menunggu nikel kembali sulit didapatkan. Tambanglah nikel sebanyak-banyaknya dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan," jelas Elon Musk seperti dilansir dari Electrek.
Tak hanya itu saja, dalam pernyataannya tersebut Elon juga secara terang-terangan mengatakan bahwa dirinya tidak ragu untuk memberikan kontrak dengan nilai yang besar dan jangka panjang bagi perusahaan yang bisa menambang nikel dengan volume berlimpah dan tetap mengedepankan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri saat ini memang menjadi salah satu negara yang memiliki stok nikel berlimpah. Dalam mengeksplorasi bijih nikel di Morowali, Sulawesi Tengah itu, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan dua raksasa baterai asal China dan Korea Selatan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )