Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bocoran soal mobil baru berbasis DN Trec terjawab sudah. Mobil itu menggunakan nama Rocky dan sukses menjadi salah satu bintang Tokyo Motor Show (TMS) 2019.
Secara kelas, Daihatsu Rocky akan ceruk masuk ke segmen kompak SUV dengan konfigurasi 5-penumpang. Mudahnya, Rocky bakal menjadi adik dari Daihatsu Terios.
Dekat dengan Indonesia
Nama Rocky sebenarnya terbilang familiar di dalam negeri, khususnya buat pecinta otomotif garuk tanah. Ini merujuk pada SUV Daihatsu dengan tampilan ala-ala jip berpenggerak 4x4, yang berjaya di era-era 80-90an.
“Kamu ingat ya ada nama SUV Suzuki yang bernama Rocky, yang juga pernah di jual di Indonesia? Iya Daihatsu Taft juga,” ucap salah satu pegawai DMC yang berkutat pada urusan pengembangan produk, ketika berbincang dengan kumparan di TMS 2019.
Selain nama Rocky, SUV tiga pintu tersebut juga dikenal dengan sebutan F75 dan F78 pada generasi keduanya. Cikal bakal Rocky sendiri datang dari Daihatsu Taft, yang sudah eksis sejak 1974.
Nah, setelah lama tak lagi terdengar namanya setelah dihentikan produksinya pada 2007 lalu, di 2019 ini kita mendengar nama Rocky kembali. Dan kemungkinan besar ini akan dipasarkan di Indonesia, tentu tak dalam waktu dekat ini.
Dilema mesin dan prediksi harga
Teka teki lainnya adalah soal mesin yang akan digunakan. Mengacu informasi spesifikasi resmi Daihatsu, Rocky tersemat mesin 996 cc segaris 3-silinder, berpendingin cairan 12-katup DOHC intercooler-turbo.
Tenaga maksimal yang sanggup dihasilkan sampai 72 PS atau 71,01 dk. Sementara torsinya 140 Nm pada 2.400-4.000 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan melalui transmisi CVT ke roda depan.
“Jadi mesin baru --untuk Rocky-- tidak sama dengan LCGC seperti Sigra. Mesin tidak pakai LCGC, tapi powernya kita dapat --1.0L turbo,” kata Amelia Tjandra Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Bahkan, tak menutup kemungkinan Rocky --bila dijual ke Indonesia-- memiliki varian mesin hybrid, yang diturunkan dari konsep Daihatsu Hy-Fun. Mengingat MPV 5-seater --yang jadi dasar platform Hy-Fun-- dirasa kurang diminati pasar khususnya kaum muda.
“Iya bisa jadi,” ucapnya ketika ditanyakan apakah Hy-Fun akan berubah konsep ke Compact SUV.
Menyoal harga, Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, memastikan harganya akan berada di bawah Terios. Namun dengan catatan, Rocky harus diproduksi juga di Indonesia.
"Kalau diproduksi di sini harganya lebih murah, harganya akan lebih terjangkau sesuai dengan market di Indonesia," ucap Hendrayadi.
Kolaborasi dengan Toyota
Rocky tak sendirian, ini akan kembali menjadi duet maut mereka dengan induk perusahaan Toyota. Ini menyusul kolaborasi-kolaborasi sebelumnya: Xenia-Avanza, Terios-Rush, Ayla-Agya, Sigra-Calya.
Namun nama yang akan digunakan Toyota adalah Raize --atau Rise dalam bahasa Inggris.
“Secara umum, Toyota Astra Motor (TAM) mempelajari segmen yang ada di Indonesia. Tidak hanya spesifik market tertentu. Soal future, saya tidak bisa komen ya, sekarang kami masih fokus ke Rush dahulu,” tutur Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandi kepada kumparan.
Terkait spesifikasinya, Raize dan Rocky akan berbagi platform dengan beberapa diferensiasi, dari sisi tampilan dan mungkin variasi fitur dan pilihan mesin.