Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Astra Peugeot resmi membawa model 5008 terbaru pada Juni 2019 lalu. Beda dari generasi sebelumnya yang merupakan MPV 7-penumpang, kini new 5008 justru lahir dengan spesies yang berbeda, yakni SUV 7-penumpang.
ADVERTISEMENT
Dibanderol Rp 820 juta, mobil kelahiran Prancis ini hanya diboyong dengan 1 pilihan mesin saja, yakni bensin EP6FDTM berkapasitas 1,6 liter turbocharger. Di atas kertas, mesin tersebut menghasilkan tenaga 165 dk dan torsi 240 Nm.
Jika kita melihat pasar Eropa, new 5008 sebenarnya memiliki pilihan mesin yang variatif. Di sana, dia punya bensin 1,2 liter dan Diesel berkapasitas 1,5 liter, 1,6 liter, serta 2,0 liter.
Lantas, mengapa Astra Peugeot hanya membawa new 5008 dengan 1 pilihan mesin saja?
Chief Executive Astra Peugeot, Rokky Irvayandi, menjelaskan bahwa pasar mereka yang masih sangat kecil menjadi pertimbangan mengapa hanya menghadirkan new 5008 dengan satu pilihan mesin saja.
“...kami juga harus siap dalam hal ketersediaan suku cadang dan pemahaman mekaniknya terhadap mesin tersebut,” jelas Rokky kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Soal mengapa justru memilih mesin 1,6 liter bukan 1,2 liter, ia berpendapat bahwa kubikasi yang lebih kecil tidak sesuai dengan kondisi Indonesia
“Sebenarnya alasan utamanya soal image, saat ini di Indonesia besaran CC itu masih penting apalagi untuk sebuah SUV sebesar ini,” jelas Rokky.
Lagipula, menurut Rokky, mayoritas orang Indonesia lebih suka mesin 1,6 liter turbo ketimbang 1,2 liter turbo.
“Jadi setelah mempelajari berbagai aspek, kami memutuskan mesin bensin 1,6 liter tersebut sudah paling pas untuk pasar SUV di Indonesia. Secara tenaga cukup, secara efisiensi bahan bakar cukup, dan secara harga juga cukup,” tutup Rokky.
Head of Sales Astra Peugeot, Fredy Jeo, pun tak menampik pasar SUV khususnya dengan mesin Diesel punya potensi yang cukup baik. Namun, khusus untuk new 5008, isu kualitas solar di Indonesia menjadi pertimbangan utama mereka.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya bukan tidak mau, cuma kualitas bahan bakarnya yang belum bisa sesuai dengan yang dibutuhkan mesin Diesel-nya Peugeot. Kalau dipaksakan dimasukkan, lalu oleh konsumen diisikan dengan bahan bakar Diesel biasa yang ada di sini, efeknya pasti di tahun ketiga engine mounting-nya akan kena,” ungkap Fredy beberapa waktu lalu.