Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ketika membeli mobil baru, konsumen dijamin bahwa kendaraan yang sampai ke garasi rumah telah terbukti kualitas. Sehingga, pada beberapa bagian mobil masih dibungkus plastik dan ditempeli stiker.
ADVERTISEMENT
Khusus untuk stiker barcode, umumnya terdapat keterangan kombinasi huruf dan angka. Tak jarang konsumen enggan melepas stiker ini.
“Khusus untuk konsumen di Makassar, plastik dan stiker-stiker, bahkan selotip biru pada komponen tertentu tidak dicopot. Mereka sengaja supaya terlihat kalau itu mobil baru. Itu biasa terjadi di sini,” kata Managing Director Bosowa Berlian Motor, Anton Wijaya, saat berbincang dengan kumparan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, menjelaskan bahwa stiker barcode tersebut berfungsi sebagai penanda dan alat pengecekan pekerja pabrik bahwa mobil layak untuk didistribusikan.
“Barcode itu sebagai alat untuk membantu proses produksi supaya ketahuan sudah selesai sampai tahap mana. Ketika mobil itu sudah ditempeli barcode untuk keluar (distribusi) mereka tinggal scan saja. Di Astra International juga dilakukan scanning di bagian PDC gudang,” kata Amel di sela-sela test drive new Daihatsu Sigra di Bandung beberapa waktu lalu.
Dalam stiker barcode itu, lanjut Amel, berisi beberapa informasi seperti nomor mesin, rangka, tanda warna, hingga keterangan kendaraan lainnya. Amel juga menyebut bahwa pengaplikasian stiker barcode tersebut tak akan disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Hanya saja, baiknya apabila mobil sudah di konsumen, ia menyarankan untuk melepasnya.
ADVERTISEMENT
“Dilepas saja enggak masalah. Karena ini lebih mengarah untuk proses produksi saja. Dari stiker ini semua proses akan terkontrol,” lanjutnya.
Jadi, Anda lebih pilih dibiarkan atau dilepas saja stiker barcode-nya?