news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengapa Pebalap MotoGP Saat Belok Miring Pakai Ban 'Botak' Tidak Jatuh?

14 Oktober 2020 7:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
MotoGP Catalunya. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
MotoGP Catalunya. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Hal menarik ketika menonton balapan motor termasuk MotoGP, adalah melihat pebalap menikung dengan kecepatan tinggi sambil merebahkan tunggangannya ke permukaan jalan.
ADVERTISEMENT
Tergantung arah beloknya, jika ke kanan maka merebahnya ke kanan dan sebaliknya. Yang lebih menarik, hal tersebut memungkinkan pebalap tetap bisa memacunya dengan kecepatan tinggi.
Pebalap MotoGp Fabio Quartararo di Sirkuit Jerez, Spanyol. Foto: Marcelo Del Pozo/REUTERS
Padahal ban yang digunakan tidak memiliki alur alias botak. Lalu kenapa bisa saat menikung mereka tidak jatuh atau tergelincir?
Menjawab ini kumparan dibantu Head Operation Sporting Mandalika International Street Circuit, Dyan Dilato coba mengungkapnya.
Pertama ujar Dyan, ban tersebut memang dirancang khusus untuk balap. "Itu ban botak namanya slick tyres, khusus buat balap lagi kering," ujar Dyan kepada kumparan, Selasa (13/10).
Detail motor Honda Repsol yang akan digunakan untuk MotoGP 2020. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ban slick sengaja dibuat tanpa kembangan alur, supaya bidang pijak ban yang kontak langsung ke permukaan jalan lebih besar. Maka, daya cengkeraman ban lebih besar dan tidak mudah tergelincir.
ADVERTISEMENT
Lagi pula tambah Dyan, ban slick dibuat dengan formulasi tertentu menggunakan kompon yang lebih lunak, sehingga bisa daya traksi ke medan jalan lebih baik.
Perangkat tim Ducati Corse yang sempat menimbulkan pro dan kontra pada MotoGP Qatar 2019. Foto: twitter/motogp
Mengacu laporan MotoGP, saat berbelok motor bisa direbahkan hingga kemiringan maksimal 64 derajat. Namun Marc Marquez pernah lebih rebah lagi hingga 70 derajat, dalam sesi uji coba di sirkuit Phillip Islan, Oktober tahun lalu.
"Komponnya dari karet khusus, lengket. Makanya bisa hanya jalan untuk 120 km atau sekitar 28 lap balapan," terangnya lagi.
Pebalap Repsol Marc Marquez selama kualifikasi MotoGP Spanyol 2020 di Circuito de Jerez, Jerez, Spanyol, (18/7). Foto: Marcelo Del Pozo/REUTERS

Bagaimana saat kondisi balapan MotoGP hujan?

Dalam hal ini pebalap wajib ganti ban khusus jalanan basah atau wet tire. Beda dari ban slick, khusus yang satu ini punya alur kembangan untuk memecah genangan air.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga mencegah ban pebalap mengalami aquaplaning, yang menyebabkan tergelincir. Umumnya semua ban tersebut memiliki tiga level tingkatan grip: Hard, Medium, dan Soft yang disesuaikan dengan suhu dan genangan air di permukaan jalan.
Lintasan sepeda motor MotoGP saat hujan. Foto: Shutterstock

Mengapa harus rebah menikungnya?

Saat motor menikung diibaratkan seperti gerakan melingkar. Pada saat bersamaan ada berbagai macam gaya yang bekerja, salah satunya sentripetal (gaya gesek ban dengan aspal) yang arah gayanya menarik ke pusat lingkaran.
Ada pula gaya sentrifugal yang gerak gayanya berlawanan arah gaya sentripetal, dengan cara mengubah titik berat motor. Ini yang membuat seakan-akan motor terdorong keluar lintasan saat menikung.
Maverick Vinales melesat di MotoGP Malaysia 2019. Foto: Lai Seng Sin/Reuters
Sederhananya merebah, cornering atau menikung miring dilakukan untuk melawan gaya sentrifugal. Maka dari itu jangan heran pebalap merebahkan diri hampir menempel ke aspal, supaya bisa tetap melaju kencang.
ADVERTISEMENT
Sudut kemiringan rebah motor balap atau bahasa populernya lean angle tergantung dari radius menikung, kecepatan, dan tingkatan grip ban. Artinya semakin slick bannya, pebalap bisa makin rebah karena traksi yang tinggi.