Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Industri otomotif yang kurang bergairah, ternyata tak menyurutkan Mahindra untuk datang ke Indonesia. Pabrikan asal India tersebut tahun ini menjadi merek baru, yang akan menjual produknya di bawah payung RMA.
ADVERTISEMENT
Nama Mahindra mungkin terasa asing di telinga, tapi di negeri asalnya merupakan merek mobil terbesar ketiga. Bahkan ekspansinya di pasar global, sampai ke tanah Eropa, Amerika (Utara dan Selatan), Australia sampai Afrika Utara.
Sebenarnya bisnis Mahindra tak hanya mobil saja, tapi juga ada sepeda motor, suku cadang, traktor dan beberapa sektor lainnya. Ya kalau dibayangkan mungkin bisa dibilang sama seperti Grup Astra di Indonesia.
Perakit mobil Jeep
Di awal eksistensinya, perusahaan yang didirikan oleh Mahindra bersaudara dan Malik Ghulam Mohammed pada 1945 ini, menjadi perakit mobil Willys Jeep di India. Mereka memulai perakitan CJ3 pada 1954.
Namun, walaupun kolaborasinya sudah berakhir, image mobil tangguh ala Jeep masih melekat pada merek Mahindra sampai saat ini. Bahkan hingga mendapat julukan, sebagai produsen SUV terbesar di India, melansir Forbes.
ADVERTISEMENT
Bila dilihat, beberapa modelnya nampaknya masih terinspirasi dengan gaya desain Willys, dengan bodi mengotak dan grille dengan garis-garis vertikal.
Kelahiran mobil penumpang pertama
Setelah merakit Jeep, Mahindra juga mendapat lisensi untuk memproduksi mesin Diesel Peugeot 4-silinder dan transmisi pada 1979. Lalu di 1982, giliran Kia yang memproduksi transmisi KMT90 4-percepatan miliknya di pabrik Mahindra.
Baru hingga pada 2007 mereka akhirnya memberanikan diri membuat mobil penumpang pertama mereka, berkolaborasi dengan Renault. Model pertama yang dilahirkan adalah jenis sedan, Logan.
Setelahnya, mereka setidaknya merancang 20 model kendaraan, termasuk salah satunya mobil multi-utility vehicle Scorpio dan Bolero. Dua produk tersebut yang kemungkinan juga akan dipasarkan di Indonesia.
Kolaborasi dengan Ford
Kerjasama merek India dengan pabrikan Amerika Serikat (AS) Ford, sebenarnya sudah pernah terjalin sejak 1995 lalu, dengan menggelontorkan investasi sampai 2 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Namun keduanya gagal menjadi pemain utama di India, yang sudah oleh didominasi oleh pemain-pemain seperti Maruti Suzuki dan Hyundai.
Dan pada 2017 lalu, kolaborasi keduanya kembali terjalin, dengan pembelian 51 persen saham bisnis Ford di India oleh Mahindra.
Rencananya, produk pertama akan mulai diperkenalkan pada 2020. Tak hanya pasar India mereka juga bakal mengekspansi bisnisnya ke negara berkembang, seperti Asia Tenggara.
Penetrasi Indonesia
Saat ini di pasar kendaraan penumpang India, Mahindra merupakan pemain terbesar ketiga dengan pangsa 8,1 persen, sementara Ford ketujuh 2,7 persen.
Dua pabrik Ford memiliki kapasitas total untuk memproduksi 440.000 kendaraan setiap tahun. Mahindra memiliki kapasitas terpasang untuk menghasilkan lebih dari 500.000 kendaraan setiap tahun. Kedua perusahaan nantinya akan bersama-sama memproduksi sekitar 528.000 kendaraan.
ADVERTISEMENT
Seolah merealisasikan visi misi aliansi yang baru terbentuk kembali. Ford dan Mahindra , bersama-sama mencoba penetrasi lagi ke pasar Indonesia.
Iya, mereka mencoba memanfaatkan sisa-sisa jaringan Ford yang ada, di mana dalam tiga tahunan ini dipegang oleh RMA Group.