Mengenal SMEV, Motor Listrik Lokal yang Sanggup Tempuh 120 Kilometer

7 Juni 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor listrik SMEV EMT buatan Donny Ariyanto dari Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan. Foto: SMEV
zoom-in-whitePerbesar
Motor listrik SMEV EMT buatan Donny Ariyanto dari Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan. Foto: SMEV
ADVERTISEMENT
Mungkin masih banyak yang asing dengan SMEV. SMEV merupakan brand motor listrik buatan lokal, yang dikembangkan dari rumah modifikasi Studio Motor di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan. Untuk mempertegas eksistensi dan karyanya, dibuatlah entitas Studio Motor Electric Vehicle atau SMEV.
ADVERTISEMENT
SMEV punya pandangan sendiri soal model motor listrik yang beredar di pasaran. Donny Ariyanto, sang penggawa SMEV telah memproduksi dan menjual produknya dengan wujud yang beda dari model lain.
Pria yang karib disapa Donny ini menceritakan keinginannya membangun perusahaan rintisan yang bergerak di industri kendaraan listrik. Dari situ tercetuslah ide pengembangan motor listrik pertamanya dengan konsep cub yang diberi nama EM1.
Motor listrik SMEV EM1 buatan Donny Ariyanto dari Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan. Foto: SMEV
“SMEV itu berdiri sejak 2022 setelah saya terlibat development kendaraan motor listrik untuk Kementerian Pertahanan. Lalu 2022 kami bangun brand-nya SMEV, mulailah proses untuk legalnya, termasuk izin-izin semua segala macam di Kementerian Perindustrian dan lain sebagainya,” bukanya saat ditemui di workshop-nya di kawasan Ciputat.
Setelah idenya muncul, dan izin industrinya muncul pada 2023, pada Oktober di tahun yang sama uji tipenya pun selesai, lalu Donny menggarap motor listrik kedua dengan konsep motor trail yang diberi nama EMT.
ADVERTISEMENT
“Kalau EMT itu memang konsep awalnya lebih ke trail. Karena kayaknya lucu juga ya ada kendaraan yang bisa dipakai terabasan trail gitu kan tapi basic-nya EV,” ujarnya.
Secara spesifikasi, kata Donny kedua motor itu memiliki perbedaan di bagian motor penggerak dan kapasitas baterainya.
Motor listrik SMEV EM1 dan EMT buatan Donny Ariyanto dari Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan saat dijajal sampai Flores. Foto: SMEV
“EMT menggunakan motor 4 kW terus controller-nya programmable IM150. Kapasitas baterainya 72 V 55 Ah. Jadi total kalau baterai itu diukur 3,96 kWh. Kalau EM1 itu pakai motor 3 kW. Baterainya 72V 40Ah atau 2,88kWh,” jelasnya.
Tipe baterai yang digunakan, kedua motor itu pakai Lithium Ion NMC dari LG. Sedangkan baterai packnya sdah IP67. “Secara spesifikasi produk ini walaupun produk lokal ya mumpuni,” katanya.
Lebih lanjut soal pengecasan, untuk EMT dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu 2,5 sampai 3 jam. Sementara EM1 sedikit lebih cepat daripada EMT yakni sekitar 2 jam, karena lebih rendah kapasitas baterainya.
Motor listrik SMEV EMT buatan Donny Ariyanto dari Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan saat dijajal sampai Flores. Foto: SMEV
“Kami juga ada additional untuk fast charging kalau dari 0-100 persen itu maksimum sekitar 1,5 jam,” jelas Donny.
ADVERTISEMENT
“Standar charger yang kita kasih juga sebenarnya sudah semi fast charging juga. Dikomparasi dengan produk-produk lain, bisa 5-6 jam ini sudah lumayan cepat sih,” tambahnya.
Donny bercerita, saat menjajal kedua motor setrum itu biasa dicas saat istirahat di hotel. Sedangkan saat di perjalanan motornya dicas sambil istirahat di jalan. “Nge-charge kurang kalau 0 sampai 50 persen butuh waktu 1 jam,” tukasnya.
Berbicara jarak tempuh dan kecepatan, EM1 diklaim mampu menempuh jarak 90 sampai 110 kilometer sekali dicas. Sedangkan top speed-nya diklaim bisa mencapai 110-115 km/jam.
Sementara EMT sekali dicas bisa mencapai 120 km sekali dicas. Berbicara kecepatan motor yang bisa melibas dua alam tersebut diklaim bisa mencapai 110-115 km/jam.
Motor listrik SMEV EM1 buatan Donny Ariyanto dari Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan. Foto: SMEV
Menyoal harga, EM1 dijual Rp 64,7 juta, Jawa-Bali on the road. Sementara harga jual EMT Rp 78,3 juta Jawa-Bali on the road.
ADVERTISEMENT
Kedua motor bikinan SMEV Ciputat ini harus dipesan karena unitnya tidak ready stock. Lamanya pengerjaan dan pengurusan surat STNK dan BPKB, membutuhkan waktu 4 sampai 5 bulan.
“Kalau mau beli karena karena memang basic-nya UKM, Studio Motor juga kustom UKM. Kalau mau pesan harus DP dulu 40 persen sisanya setelah motor mau di delivery 60 persennya,” tuturnya.
“Kedua unit SMEV EM1 dan EMT total kami sudah jual 39 unit. Kalau yang paling laku itu EM1, EMT yang terjual masih di bawah 10 unit. Pembelinya rata-rata dari Jakarta dan Bali,” tuntas Donny.
Motor listrik SMEV EMT buatan Donny Ariyanto dari Studio Motor, Ciputat, Tangerang Selatan. Foto: SMEV