Mengenal Tol Belmera, Tol Pertama di Luar Pulau Jawa

7 November 2022 6:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Foto: Jasa Marga
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Foto: Jasa Marga
ADVERTISEMENT
Tak hanya di Pulau Jawa, rupanya ada tol di Pulau Sumatera yang dibangun ketika Presiden Soeharto menjabat. Itu adalah Tol Belmera atau Belawan- Medan- Tanjung Morowa.
ADVERTISEMENT
Tol ini merupakan tol pertama di Sumatera dan juga di luar Pulau Jawa yang dibangun oleh Soeharto. Panjangnya mencapai 34 kilometer dan mulai beroperasi sejak 15 Desember 1986,” ungkap Ketua Divisi Edukasi dan Pemberdayaan Indonesia Toll Road Watch, Alexander Pratomo saat diwawancarai kumparan belum lama ini.
Jasa Marga lakukan integrasi 3 ruas tol di area Medan, baik yang ke arah Tebing Tinggi, Tanjung Morawa, dan Binjai. Foto: Jasa Marga
Jalan tol ini menghubungkan Jalur Trans Sumatera dengan Pelabuhan Belawan melalui Kota Medan. Menurut Alexander, tujuan pembangunan jalan tol ini dilakukan untuk mempercepat perpindahan barang dan jasa.
“Kalau saya lihat, tol ini dibangun karena ada keputusan politik yang bertujuan untuk membangun hub di kawasan tersebut untuk menyaingi Singapura. Apalagi, lalu lintasnya cukup padat sebelum dibangun jalan tol dan barang-barang dari Semenanjung Malaya banyak yang melewati Pelabuhan Belawan. Makanya, dibangunlah tol itu,” urainya.
ADVERTISEMENT
Hub adalah kawasan titik pusat distribusi barang dan jasa. Alexander mengatakan, Medan memiliki karakteristik yang cocok sebagai kawasan hub perdagangan karena lokasinya yang strategis.
“Medan ini kan boleh dibilang pusat perdagangan, bisnis hingga pemerintahan dari zaman Hindia Belanda. Ekspor dari Medan seperti tembakau juga mendukung ini. Makanya, tidak heran kalau Pak Soeharto membangun jalan tol ini untuk menjadikan Medan kawasan hub,” terangnya.
Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Foto: Jasa Marga
Jalan berbayar ini merupakan satu-satunya yang dikelola oleh Jasa Marga di luar Pulau Jawa. Pembangunannya dilakukan oleh kontraktor Takenaka Nippo Hutama dan konsultan Pacific Consultant International (PCI) asal Jepang.
“Tol ini dibangun sekitar tiga hingga empat tahun. Tol ini dibangun murni untuk memperlancar barang dan jasa saja,. Kalau untuk biaya, saya belum ada informasi berapa yang dikeluarkan oleh Soeharto saat itu” kata pria ramah ini.
ADVERTISEMENT
Jalan tol ini punya empat interchange, 14 jembatan perlintasan kendaraan, lima jembatan penyeberangan orang dan sepuluh gerbang tol. Ini sudah terintegrasi dengan Tol Medan-Binjai dan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi.