Mengenal Understeer, Masalah yang Menghantui Mobil FWD

29 Desember 2022 18:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setir kemudi All New Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Setir kemudi All New Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil berpenggerak roda depan atau FWD (front wheel drive) kini makin banyak. Sistem penggerak yang satu ini disebut-sebut lebih responsif dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda.
ADVERTISEMENT
Sebab tak banyak komponen penggerak yang menjadi hambatan distribusi tenaga. Oleh sebab itu, mobil FWD juga lebih irit bahan bakar.
Posisi mengemudi mobil Nissan Magnite. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Namun, roda empat dengan sistem penggerak ini punya kerentanan terhadap fenomena understeer. Bila mengalaminya, risiko kecelakaan kendaraan cukup besar.
Instruktur Keselamatan Berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, fenomena ini merupakan kehilangan traksi ban yang sering dialami oleh mobil FWD.
“Sistem penggerak roda dan setir di roda depan kayak kehilangan kendali karena traksi bannya hilang. Biasanya, ini terjadi ketika permukaan jalan basah karena hujan dan mobil sedang kecepatan tinggi,” ungkapnya kepada kumparan belum lama ini.
“Mobil jadi seakan terlambat untuk masuk ke dalam tikungan. Ini bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan karena mobil jadi ngegelosor terus,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Peserta sedang mencoba handling di tikungan Sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Gejala ini mudah memahaminya adalah kondisi saat roda depan tidak dapat dikendalikan sesuai putaran setir, sehingga mobil hanya bergerak lurus padahal setir sudah dibelokkan.
Ini umum terjadi saat laju mobil dalam kecepatan tinggi dan hendak menikung. Ketika traksi ban ke permukaan jalan ban tidak cukup baik, mobil akan meluncur ke arah laju kendaraan, bukannya menikung.
Ilustrasi menggunakan rem kaki pada mobil. Foto: dok Istimewa
Selain itu, menerapkan pengereman keras dan membuat roda depan terkunci juga mengakibatkan understeer. Apabila mobil mulai merasakan gejala tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Pengemudi yang mengalami ini jangan sampai panik. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengurangi kecepatan secara perlahan dan bertahap.
“Jangan sampai banting setir karena berbahaya. Itu kan karena ban enggak dapat traksi yang cukup bisa karena aquaplaning dan lain sebagainya. Makanya perlu dikurangi kecepatannya,” katanya.
Posisi mengemudi mobil Nissan Magnite. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Setelah kecepatan berkurang, cobalah memutar kemudi secara halus dan bertahap. Bila masih sulit, pengemudi bisa mengarahkan kendaraan ke tempat yang aman untuk berhenti.
ADVERTISEMENT
“Cari area tanah yang ada kerikil atau pasirnya. Biasanya, di pinggir jalan ada area yang seperti itu. Lalu cobalah berhenti di situ,” pungkasnya.