Menghitung Biaya Servis Toyota Agya

com-New Toyota Agya Foto: Toyota

Model low cost green car (LCGC) menjadi produk yang diincar para pemotor yang mau naik kelas. PT Toyota-Astra Motor (TAM) coba mengambil peruntungan dengan menyodorkan Agya, yang merupakan produk kolaborasi dari PT Daihatsu Astra Motor (ADM).

Nah, dalam memasarkan Toyota Agya, mereka mengunggulkan biaya operasional yang rendah: irit BBM dan ongkos servis yang relatif terjangkau.

Oleh karena itu, kumparan kali ini coba membuktikan seberapa murah ongkos servis Toyota Agya. Berikut rinciannya:

Servis Berkala

Setelah menerima unit, pemilik Toyota Agya akan melakukan pengecekan pertama di 1.000 km pertama. Selanjutnya, servis akan dilakukan dengan kelipatan per 10.000 km. Sebagai catatan servis hingga 50.000 km, Toyota menawarkan paket gratis jasa servis. Sedangkan untuk penggantian suku cadang ditanggung konsumen.

New Toyota Agya Foto: Dok. TAM

Untuk biaya penggantian suku cadang fast moving termasuk oli, ada perbedaan yang signifikan antara varian mesin 1,0 liter dan 1,2 liter. Di mana, Anda perlu menyiapkan uang sebesar Rp 277.500 (untuk tiga liter oli mesin) dan Rp 27.000 untuk filter oil.

Sedangkan untuk Toyota Agya 1,2 liter, Anda merogoh kocek Rp 370.000 (untuk empat liter oli mesin) dan Rp 27.000 untuk filter oli.

Berikut rincian harga suku cadang fast moving Toyota Agya: - Kampas Rem Rp 455.000 - Minyak Rem/Brake Fluid Rp 50.000 - Oli Mesin Rp 92.500/liter (Agya 1,0 liter perlu 3 liter dan Agya 1,2 liter perlu 4 liter oli mesin) - Filter Oli Rp 27.000 - Filter Udara Rp 70.000 - Belt Rp 67.000 - Busi Rp 27.000 - Gasket Rp 9.000

Servis Berkala di Atas 50.000 km

Baik itu Agya 1,0 liter dan 1,2 liter, ketika sudah memasuki pemakaian mobil di atas 50.000 km atau empat tahun dikenakan biaya servis sebesar Rp 413.000 (bisa lebih) dan ini di luar biaya suku cadang.

Lama Servis

Technical Leader Auto2000 Bintaro, Sartono, mengatakan lamanya pengerjaan servis berkala pada mobil Agya sendiri bisa dibilang singkat.

“Untuk servis 10.000 km itu kurang lebih satu jam, dan kalau untuk di atas 40.000 km atau sampai 80.000 km itu dua jam karena banyak yang diganti dan banyak yang perlu dicek juga,” kata Sartono kepada kumparan, Selasa (26/2).