Menperin Beri Kode Insentif Motor Listrik Segera Cair: Tinggal Tunggu Waktu

6 Mei 2025 12:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memberikan keynote speech pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berupaya meningkatkan penjualan kendaraan listrik untuk mencapai net zero emission pada 2060. Salah satunya melalui pemberian insentif.
ADVERTISEMENT
Khusus motor listrik, pada tahun lalu diberikan diskon Rp 7 juta per unit untuk 60 ribu unit. Namun pada tahun ini, subsidi motor listrik belum ada kepastian. Akibatnya, masyarakat jadi menunda pembelian.
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan kebijakan insentif untuk kendaraan listrik, termasuk motor, masih dalam pembahasan. Namun Agus tak merinci apakah insentif tersebut berbentuk subsidi seperti tahun lalu atau melalui skema lain.
"Memang ada kebijakan insentif yang masih belum jalan, masih di dalam pembahasan pemerintah. Tetapi saya kira itu hanya tinggal waktu saja," ujar Agus dalam acara kumparan New Energy Vehicle (NEV) Summit di SCBD Park, Jakarta Selatan, Selasa (6/5).
Sejumlah pengunjung mengamati produk sepeda motor listrik yang dipasarkan di salah satu stan Jakarta Fair 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (18/6/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sebelumnya Kemenperin menyebut insentif untuk motor listrik di tahun ini kemungkinan berbeda. Tak lagi berbentuk diskon, melainkan berupa insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) seperti yang diterapkan di mobil listrik. Sebagai gambaran, besaran insentif PPN DTP untuk mobil listrik dengan TKDN minimal 40% sebesar 10% dari harga jual.
ADVERTISEMENT
Agus menambahkan, pemerintah juga menargetkan industri lokal kendaraan energi baru (NEV) bisa makin berkembang agar membentuk rantai pasok. Ia menyebut kini Indonesia telah memiliki 7 industri bus listrik, 9 industri mobil listrik, dan 63 industri motor listrik.
"Tumbuhnya industri ini menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik di Indonesia sedang berkembang," kata Agus.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang didampingi Pemimpin Redaksi Arifin Asydhad meninjau mobil yang dipamerkan saat menghadiri kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Walau demikian, Agus mengingatkan agar industri NEV lokal bisa beradaptasi dengan dinamika global, seperti proteksionisme. Sebab hal itu dapat mempengaruhi ekspor kendaraan dari Indonesia, termasuk kendaraan listrik dan NEV.
Mengantisipasi ancaman itu, Agus meminta industri NEV lokal semakin meningkatkan kualitas produk dan mempunyai strategi pemasaran yang tepat.
"Pemerintah, pelaku usaha, dan para pelaku industri perlu memastikan bahwa produk-produk otomotif kita, termasuk produk-produk NEV, bisa memiliki daya saing yang lebih tinggi. Sehingga akan memperkuat keberadaan pasar kita di internasional," tutupnya.
ADVERTISEMENT