Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Menperin Ingin RI Jadi Basis Produksi Kendaraan Listrik ASEAN: Kalau Bisa Dunia
6 Mei 2025 11:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, membeberkan target Indonesia berkontribusi dalam industri otomotif berbasis listrik. Indonesia, kata dia, tidak hanya ingin menjadi pasar tetapi menjadi basis produksi kendaraan listrik setidaknya di ASEAN.
ADVERTISEMENT
"Dalam konteks pengembangan kendaran berlistrik di Indonesia, tentu pemerintah sama seperti kumparan, tidak hanya ingin Indonesia hanya jadi pasar, tetapi juga berupaya agar Indonesia bisa menjadi basis produksi kendaraan listrik di kawasan ASEAN paling tidak, kalau bisa kawasan dunia," kata Agus dalam acara New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta Selatan, Selasa (6/5).
Langkah konkret yang sudah dilakukan oleh pemerintah, kata Agus, yakni pengembangan industri otomotif dari hulu ke hilir. Mulai dari baterai hingga pengembangan mobil listrik itu sendiri.
Dia menyebut, Indonesia juga saat ini tengah membangun ekosistem yang mendukung kendaraan listrik.
"Termasuk research dan inovasi dalam rangka mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di Indonesia," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Pengembangan ekosistem juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap impor. Kita ingin lebih mandiri. Oleh sebab itu penting untuk kembangkan ekosistem kita sendiri," sambungnya.
Agus mengatakan, selain mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai atau dikenal dengan Electric Vehicle (EV), Indonesia juga melihat potensi besar pengembangan teknologi hidrogen.
"Ini di luar tentu pengembangan yang telah kita lakukan yang berbasis bio-fuel. Hidrogen menawarkan solusi ramah lingkungan dengan emisi nol, dan dapat mengatasi permasalahan pengisian daya," kata dia.
"Jadi pengisian dayanya lebih cepat dibandingkan kendaraan berbasis listrik," sambungnya.
Agus menyebut pengembangan teknologi mulai dari listrik, bio-fuel, hingga hidrogen akan mempercepat Indonesia dalam menyambut new energy vehicle.
"Kami percaya pengembangan teknologi ini, tiga termasuk bio-fuel, akan membawa percepatan dari transisi yang dilakukan Indonesia menuju ekonomi hijau dan ekonomi berkelanjutan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Berlangsungnya kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 ini disponsori oleh Toyota Indonesia, PT PLN (Persero), BYD Indonesia dan BYD HAKA Auto, PT JETOUR Motor Indonesia, Wuling Motors, Mitsubishi FUSO, dan PT Astra Honda Motor.
Selain itu, acara ini juga didukung oleh MGP Space, SCBD Park, Magalarva, Katadata, Tempo Media, Gooto.com, Bisnis Indonesia, Bisnis.com, Opini.id, Kaskus, Delta FM, Prambors, Jak FM, Kis FM, Most Radio, Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (KOLEKSI EV), Komunitas Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI), WEVI Binguo Community, WEVI Cloud Community, UI Supermileage, MG EV Club, BEM FT IRS ITS.