Menperin: Kita Jangan Tergantung dengan Mobil Listrik Saja

29 Desember 2021 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil listrik. Foto: Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil listrik. Foto: Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
Komitmen sejumlah negera untuk mencapai target netral karbon membuat semua sektor berbenah untuk mengaplikasikan teknologi yang berorientasi pada lingkungan. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, seluruh kendaraan bermotor akan berbasis green mobility.
ADVERTISEMENT
“Green mobility ini kami membuka pintu seluas-seluasnya bagi teknologi-teknologi yang memang arahnya ke green mobility, jadi bukan hanya electric vehicle,” kata Agus Gumiwang dalam Jumpa Pers 2021 Kinerja Sektor Industri Tahun 2021 & Outlook 2022 di Jakarta, Rabu (29/12).
Menurut Agus, teknologi akan terus berkembang dan menyesuaikan terhadap permintaan konsumen. Ia percaya, mobil dengan mesin pembakaran internal pun akan mampu memenuhi tuntutan untuk berkontribusi menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Jumpa Pers Kinerja Sektor Industri 2021 & Outlook 2022 Kementerian Perindustrian, Rabu (19/12). Foto: dok. Muhammad Haldin Fadhila/kumparan
“Teknologi ICE semakin lama semakin hijau, belum lagi ada Euro4, Euro5, yang menjadikan standar,” imbuhnya.

EV Prioritas

Meski demikian, Ia tak menampik bahwa mobil listrik sebuah keniscayaan. Sehingga mobil berbasis baterai juga menjadi fokus pemerintah.
Apalagi, kata Agus, Indonesia memiliki cadangan nikel yang cukup besar. Material tersebut menjadi penting dalam produksi teknologi inti dari kendaraan berbasis baterai.
Presiden Jokowi lakukan uji coba mobil listrik Mitsubishi Minicab MiEV di pameran otomotif GIIAS pada Rabu (17/11). Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
“Ekosistem bisa kita buat sendiri di dalam negeri tanpa tergantung pihak luar. Selain itu, EV juga mendorong mobil-mobil yang hijau, yang ramah lingkungan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Adanya mobil listrik juga memacu pabrikan untuk menciptakan teknologi yang lebih ramah lingkungan, hingga pada akhirnya konsumen bisa memilih teknologi yang sesuai, entah itu ICE, Hybrid, PHEV, EV, hingga hidrogen.
“Kementerian Perindustrian welcome terhadap teknologi apa pun dengan catatan arahnya ke green mobility,” tukasnya.