Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Menperin Minta Yaris Cross Hybrid Produksi Karawang Diekspor ke Australia
14 Juni 2023 11:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya pada seremoni produksi dan ekspor perdana Toyota Yaris Cross di Karawang, meminta pabrikan mengapalkan model tersebut ke Australia.
ADVERTISEMENT
Menurut Agus, Australia merupakan pasar yang potensinya tinggi. Terlebih mobil jenis SUV sangat diminati di sana, baik ukuran full size maupun medium.
"Tadi dilaporkan ada 25 negara sebagai tujuan ekspor Yaris Cross, namun kesempatan ini saya meminta please take look Australia market. Saya harap Yaris Cross juga bisa menjadi bagian ekspor Toyota dari Indonesia ke Australia," katanya kepada Deputy CEO of Asia Region for Toyota Motor Corporation Hao Quoc Tien di pabrik Toyota Karawang Plant, Selasa (13/6/2023).
Lanjut Agus, kebutuhan dan permintaan SUV cukup tinggi. Terlebih untuk model SUV perkotaan yang dijelaskan olehnya punya permintaan besar.
"Itu harus jadi perhatian kita dan ini kalau sudah jadi diekspor ke Australia, itu prestasi tersendiri karena kriteria Australia lebih tinggi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi Bapak Deputi (Hao Quoc) coba lihat pasar Australia. Saya mau lihat di pertemuan berikutnya sudah punya laporan pasar Australia, sepakat?" lanjutnya.
Respons Toyota Indonesia
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menuturkan akan mengkaji kemungkinan pengapalan Yaris Cross ke Australia.
"Kita akan studi terus ya, pasar Australia agak beda, pasar negara maju. Tapi ekspor itu akan lebih kuat kalau yang ekspor jangan Toyota saja, tapi semua brand juga sama-sama ekspor ya," kata Bob.
"Harus bareng-bareng supaya nanti biaya logistiknya lebih efisien kalau kita doang nggak efisien, bareng dengan brand lain itu menjadi efisien, kita juga mengimbau pemerintah untuk mengimbau juga ke brand lain mengisi pasar Australia kan nggak selalu kompetisi, ekspor kan bisa kolaborasi," lanjut Bob.
ADVERTISEMENT
Dirinya membenarkan penuturan Agus. Jelasnya kebutuhan mobil di Australia mayoritasnya berupa SUV. Pasarnya terbagi menjadi SUV berkapasitas mesin besar di wilayah sub urban, sementara di perkotaan preferensinya pada mesin kecil.
"Tapi memang standarnya tinggi, Euro 5 jadi lebih besar dan butuh penyesuaian kira-kita demikian," sambung Bob.
Saat ini model ekspor CBU (Completely Built Up) mobil Toyota dari Indonesia ke Australia berupa Fortuner yang dilakukan sejak Februari 2022.
Hingga kini mengacu data ekspor Gaikindo, TMMIN masih melangsungkan suplai ke negara tersebut. Pada 2022, asosiasi merekam 927 unit Toyota Fortuner yang sudah dikapalkan, kemudian pada Januari hingga April 2023 sebanyak 282 unit.