Menperin: Program LCGC Bakal Diperluas

18 Juli 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Brio di IIMS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Honda Brio di IIMS 2024. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita merespons usulan pakar ekonomi untuk mengatasi stagnasi 1 juta pasar otomotif selama satu dekade.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dengan penyegaran program LCGC (Low Cost Green Car) yang selama 10 tahun terakhir berkontribusi besar terhadap penjualan mobil nasional, demikian ungkap Peneliti Senior LPEM (Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat) FEB UI Riyanto.
Namun segmen tersebut tidak lagi istimewa karena kini dibebankan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) sebesar lima persen. Kemudian harga jualnya juga semakin tinggi, seiring dengan penambahan fitur dan penyesuaian bahan baku produksi.
"Ini rasanya perlu disegarkan kembali, mungkin untuk daerah tertentu fitur mobilnya yang membuat harganya tinggi, jadi range produknya itu kalau bisa disesuaikan untuk kelompok yang tidak perlu canggih, perlunya fungsionalitas," kata Riyanto pada 10 Juli 2024 lalu.
All new Daihatsu Ayla. Foto: dok. PT Astra Daihatsu Motor
Menperin saat ditemui di pameran GIIAS 2024 menuturkan, segmen tersebut tengah dikaji untuk bisa menggairahkan kembali pasar otomotif nasional.
ADVERTISEMENT
"LCGC karena pada dasarnya itu program ramah lingkungan, maka itu kami bisa perluas dan juga kami sekarang sedang menghitung seberapa besar kenaikan dari unit LCGC," katanya di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7).
Namun Menperin Agus tidak merinci perluasan program yang dimaksud.
"Jadi produsen yang mengikuti program LCGC itu berapa besar mereka bisa menaikkan harga. LCGC sedang kami hitung, LCGC itu ramah lingkungan," lanjutnya.
Toyota Calya dan Avanza di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kategori LCGC berkontribusi banyak terhadap penyerapan produk kendaraan roda empat tanah air.
Pada periode Januari-Juni 2024, segmen ini menyumbang 22 persen dari total wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) nasional.
Adapun saat pertama kali digulirkan pada 2013, hanya mampu berkontribusi sebesar 4,16 persen. Namun setahun berikutnya naik menjadi 14,25 persen, lalu naik lagi jadi 16,43 persen, dan puncaknya pada 2016 sebesar 22,13 persen.
ADVERTISEMENT
Selepas itu pangsa pasar LCGC bertahan di 20-an persen. Sayangnya pada saat pandemi 2020, turun menjadi 19,67 persen, dan makin terpuruk di 2021 sebesar 16,51 persen serta 2022 hanya 15,09 persen.
Hanya saja pada 2023, segmen LCGC kembali menunjukkan tajinya dengan mencetak 20,35 persen pangsa pasar, atau sebanyak 204 ribuan unit dari total 1 juta unit.