3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Menperin Sebut Program Mobil LCGC Tetap Lanjut, Meski Tren Elektrifikasi Naik

2 Maret 2025 9:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengunjungi stand saat Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengunjungi stand saat Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut program Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) atau umum diketahui sebagai Low Cost Green Car (LCGC) tetap akan berlanjut.
ADVERTISEMENT
Ini disinggungnya ketika lawatan peresmian fasilitas pabrik baru Karawang Assembly Plant 2 milik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang Timur, Jawa Barat belum lama ini.
"Sebagai bagian dari sinergi dengan program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, pemerintah akan terus menerus mendukung PT ADM dalam menciptakan kendaraan baru yang lebih efisien dan memiliki daya saing," ucap Agus.
Kendaraan efisien yang dimaksud Agus, juga berkontribusi menciptakan teknologi yang ramah lingkungan. Selain daripada kendaraan elektrifikasi seperti mobil listrik atau Battery Electric Vehicle dan hibrida atau Hybrid Electric Vehicle.
Ilustrasi aktivitas di pabrik baru Karawang Assembly Plant 2 (KAP 2) milik Astra Daihatsu Motor (ADM) yang berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta, di Karawang Timur, Jawa Barat. Foto: Astra Daihatsu Motor
"Banyak cara untuk mewujudkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Pada dasarnya semua teknologi berlomba-lomba mengarah lahirnya atau terciptanya teknologi ramah lingkungan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ia memandang, kendaraan LCGC yang kini masih menerapkan teknologi Internal Combustion Engine atau mesin bakar internal konvensional, semakin canggih dan ramah lingkungan. Itulah sebabnya pemerintah ingin mempertahankan program tersebut.
Meski di tengah gencarnya promosi pemerintah untuk beralih ke kendaraan elektrifikasi, Agus bilang pada dasarnya Indonesia tetap terbuka dengan teknologi apa pun. Asal orientasinya tetap berkontribusi menurunkan emisi dan ramah lingkungan.
"Full EV prioritas pemerintah dan juga pengembangan teknologi berbasis Fuell Cell (FCEV) termasuk hidrogen merupakan teknologi yang menjadi fokus perusahaan-perusahaan di Jepang. Kemenperin pada dasarnya memberikan kesempatan dan peluang untuk semua jenis (teknologi) otomotif," imbuhnya.
Menperin Agus Gumiwang resmikan pabrik baru Karawang Assembly Plant 2 (KAP 2) milik Astra Daihatsu Motor (ADM) yang berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta, di Karawang Timur, Jawa Barat. Foto: Astra Daihatsu Motor
"Ini agar bisa berkembang menyesuaikan preferensi pasar dengan catatan kita sama-sama komitmen agar produk otomotif yang dihasilkan akan lebih ramah lingkungan," pungkas Agus.
ADVERTISEMENT
Program LCGC pertama kali terbit 2012 silam, sudah lebih dari 10 tahun. Dimulai dari Toyota Agya dan Daihatsu Ayla sebagai pionir, lalu lambat laun muncul variasi model baru, hingga pada akhirnya format pilihannya lebih sederhana dan sedikit seperti sekarang ini.
Tiga tahun awal berjalan dimulai dari 4,16 persen dan terus meningkat hingga 16,43 persen dari total pasar rata-rata satu juta unit per tahun. LCGC mampu menyumbang porsi 20 persenan sejak tahun 2016 dan terus bertahan hingga 2019, tepat sebelum pasar otomotif nasional anjlok drastis akibat pandemi Covid-19.
Setelahnya, perolehan distribusinya mulai merangkak naik kembali. Pada 2021, LCGC berhasil mendulang angka penjualan sebanyak 146.520 unit alias mengambil 16,51 persen pangsa pasar dari total 887.202 unit.
ADVERTISEMENT