Menperin: Target Produksi 2 Juta Motor Listrik Terealisasi 2024

2 November 2022 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas perakitan sepeda motor listrik GESITS Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas perakitan sepeda motor listrik GESITS Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan target produksi motor listrik di dalam negeri sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi meminta realisasinya dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
ADVERTISEMENT
Namun Menperin mematok target bahwa hal tersebut bisa dicapai pada dua tahun lagi. "Khusus roda dua ada target dari presiden bahwa pada 2024 ini kita harus bisa produksi setidaknya dua juta kendaraan motor listrik buatan Indonesia. Di sini ditulis sesingkat-singkatnya," katanya di Jakarta, Rabu (2/11).
"Dan kami optimis jumlah tersebut bisa tercapaj dari sisi suplai tentunya dan produksi kendaraan listrik bisa cepat tumbuh. Kementerian dan lembaga lain punya tanggung jawab kami dari suplai dan lembaga lain bertanggung jawab atas infrastruktur," lanjutnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam The 28th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Ministerial Meeting di Phuket, Thailand, Sabtu (17/9/2022). Foto: Dok. Kemenperin
Menperin menambahkan, pemerintah telah banyak menerbitkan banyak regulasi guna mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai mulai dari Perpres 55 Tahun 2019, PP 74 Tahun 202, dan Inpres 7 Tahun 2022.
ADVERTISEMENT
"Ini bukti nyata komitmen pemerintah dalam upaya transformasi kendaraan berbasis konvensional menjadi kendaraan listrik," katanya.
Sebelumnya Menperin mengatakan, animo para investor membuka fasilitas produksi motor listrik di dalam negeri terbilang besar. Sedikitnya ada 35 pabrikan yang sudah siap memproduksi roda dua setrum dengan kapasitas total satu juta unit per tahun, dan targetnya bisa meningkat dua kali lipat pada 2023.
Kemudian, Kemenperin juga tengah menggarap standardisasi spesifikasi baterai motor listrik yang sama, sehingga penggunaan charging station dan swap baterai untuk berbagai macam model bisa dioptimalkan.
"Pemerintah juga mendorong business to business penggunaan kendaraan listrik dan membuka seluas-luasnya kontribusi industri percepatan kendaraan listrik tidak hanya pada sisi produksi, tapi juga untuk membangun ekosistem salah satunya PLN," pungkasnya.
ADVERTISEMENT