Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mercedes-Benz Bangun Pabrik Mobil Listrik di China
28 Februari 2018 8:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagai pasar yang memiliki potensi yang besar, Negeri Tirai Bambu menjadi daya tarik pabrikan-pabirkan otomotif untuk mendirikan basis produksi barunya.
ADVERTISEMENT
Tidak terkecuali Daimler yang hendak membangun pabrik barunya untuk Mercedes-Benz . Tidak tanggung-tanggung nilai investasinya dilaporkan sebesar 1,9 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp 25,9 triliun seperti diwartakan autonews.
Sebelumnya 2 tahun lalu Daimler bekerja sama dengan BAIC Motor, perusahaan otomotif China membentuk usaha patungan bernamakan Beijing Benz Automotive Co. (BBAC) untuk menjual dan mendistribusikan mobil-mobil Mercedes-Benz di negeri Tiongkok itu.
Bukan tanpa alasan hingga bos besar Daimler akhirnya menyatakan akan membangun fasilitas produksi baru di China, lagi-lagi soal ekspansi dan pemenuhan pasar, sebab China menyumbang kontribusi penjualan yang tidak kalah dengan negara-negara Eropa. Tahun 2017 saja tercatat 430 ribu unit Mercedes-Benz terdistribusi ke negara itu.
Selain itu disebabkan pasar mobil listrik di China yang mulai menggeliat, Daimler melalui Mercedes-Benz tidak ingin kecolongan start setelah Tesla.
ADVERTISEMENT
Toyota-Mazda dan musuh bebuyutannya, BMW Group terlebih dulu memutuskan untuk membangun pabrik mobil listrik di sana. Lewat pabrik baru itu, Mercedes juga akan merakit mobil listriknya pada tahun 2019 untuk mengisi segmen Mercedes-Benz EQ.
“Pabrik baru di China akan memproduksi varian produk Mercedes-Benz di China meliputi mobil listrik dan juga untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan,” jelas juru bicara Beijing Benz Automotive.
Penjelasan tersebut dilayangkan setelah Li Shufu, pemilik Geely yang mengakui bahwa ia telah menanam saham senilai 9 miliar dolar Amerika di Daimler, yang menjadikannya investasi terbesar oleh sebuah pabrikan mobil China (Geely).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pabrik baru tersebut guna meningkatkan kapasitas produksi produk merek Jerman, sehingga sudah pasti rencana jangka panjangnya untuk memenuhi permintaan pasar negara-negara di Asia.
ADVERTISEMENT