Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Langkah Mercedes-Benz Indonesia di dunia elektrifikasi berlanjut. Setelah merilis model EQ Power atau hybrid pada 2018 lalu, pada penghujung 2022 ini pabrikan merilis EQ series yang merupakan kendaraan listrik atau EV murni.
ADVERTISEMENT
Modelnya berupa Mercedes-Benz EQS dan EQE yang harganya di rentang Rp 3-4 miliar. Kasarnya E-Class dan S-Class versi listrik, hanya saja mereka dibangun dari platform yang berbeda. Nomenklaturnya juga dipisahkan, khusus kendaraan listrik menyandang embel-embel EQ di depannya.
President Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Choi Duk Jun mengatakan, ini merupakan langkah awal melakukan penetrasi di segmen EV, sejalan dengan komitmen prinsipal yang tidak akan lagi mengembangkan mobil bermesin pembakaran internal selepas 2025.
"Mercedes-Benz telah berinvestasi lebih dari 10 miliar Euro untuk EQ dan kami akan melanjutkan pengembangannya lebih dalam. Rencana investasi kami lanjutkan pada 2026 sebanyak 60 miliar Euro untuk EQ," katanya di Jakarta, Kamis, (8/12).
Di Indonesia, amunisi MBDI di segmen mobil listrik akan bertambah mulai tahun depan. "EQS dan EQE adalah yang pertama, tahun depan kami akan meluncurkan tiga EQ lagi dan setelah itu lima model lagi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab dipanggil DJ ini juga mengungkapkan rencana Mercedes-Benz Indonesia yang akan melokalisasi produksi mobil listrik. Lebih lanjut katanya hal tersebut perlu dipelajari lagi termasuk pengembangan pasarnya.
"Untuk hal tersebut saya bisa katakan, tentu saja. Kami siapkan itu dan menyesuaikan regulasi pemerintah. Kami sedang mengarah ke sana (produksi lokal kendaraan listrik)," katanya.
Deputy Director, Marketing Communication, and PR MBDI Kariyanto Hardjosoemarto menambahkan target yang hendak dicapai Mercedes-Benz Indonesia di segmen EV. Pabrikan diakuinya percaya diri bahwa seperempat dari total penjualannya hingga 2025 datang dari segmen tersebut.
"Di Indonesia kami mulai dari sekarang jangka pendek sampai 2025 kami harapkan 25 persen penjualan berasal dari mobil listrik, secara bertahap ke sana. Oleh karena itu kami kenalkan tahun depan beberapa varian lagi, secara umum dari pemerintah semakin siap dan kami optimis dapat mengejar target tersebut," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Live Update