Mercedes-Benz Soal Rakit Mobil Listrik di Indonesia: Masih Dipelajari

7 November 2021 13:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lambang Mercedes-Benz Foto: dok. Mercedes-Benz Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Lambang Mercedes-Benz Foto: dok. Mercedes-Benz Indonesia
ADVERTISEMENT
Dua jenama asal Jerman, Mercedes-Benz dan BMW akan meningkatkan investasi di Indonesia soal perakitan mobil listrik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menjelaskan, seluruh produk yang dirakit di Indonesia tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik tetapi juga ekspor.
ADVERTISEMENT
“BMW telah menyatakan minatnya untuk membangun ekosistem tersebut di Indonesia. Mercedes-Benz juga bersedia bekerja sama dan sedang mengeksplorasi peluang ekspor kendaraan ke Australia dan ASEAN, rencananya mereka akan menjadikan Indonesia sebagai hub produksi,” ucap Agus Gumiwang melalui keterangan resminya.
Merespons hal tersebut, Presiden Direktur PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Choi Duk Jun mengatakan, untuk saat ini masih terlalu cepat untuk membicarakan soal investasi mobil listrik di Indonesia, tetapi yang bisa dipastikan mobil listrik asal Jerman akan mengaspal di Indonesia tahun depan.
“Saat ini terlalu cepat untuk membicarakan tentang investasi mobil listrik, tetapi yang pasti tahun depan kita akan meluncurkan mobil listrik ke Indonesia,” jelasnya dalam acara Mercedes-Benz Star Expo, Rabu (3/11).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hingga saat ini Mercedes-Benz masih melakukan studi terkait rantai pasok, biaya manufaktur, biaya logistik, teknologi, regulasi, tarif pajak, dan lainnya.

Mercedes-Benz EQS akan meluncur 2022

Mercedes-Benz EQS. Foto: dok. Mercedes-Benz
Wacana mendatangkan mobil listrik Mercedes-Benz memang sudah lama dibeberkan. Choi Duk Jun menjelaskan, Mercedes-Benz EQS akan menjadi pembuka kehadiran mobil listrik asal Jerman itu di Indonesia.
“Tahun depan sudah pasti kita akan meluncurkan mobil listrik kami ke Indonesia yang diawali dengan model EQS,” tambah Choi Duk Jun.
Kehadiran Mercedes-Benz EQS menunjukkan keseriusan jenama asal Jerman itu dalam mendukung usaha pemerintah dalam Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan seperti yang tertuang dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2019.

Spesifikasi Mercedes-Benz EQS

Mercedes-Benz EQS. Foto: dok. Mercedes-Benz
Sebagai calon mobil listrik yang akan meramaikan pasar di Indonesia, Mercedes-Benz EQS memiliki pilihan jantung pacu. Pertama ada EQS 450+ dengan penggerak roda belakang, varian ini dibekali dengan motor listrik tunggal bertenaga 329 dk dan torsi 550 Nm.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada EQS 580 4MATIC sebagai varian kedua, sesuai dengan namanya mobil itu ditawarkan dengan sistem penggerak 4 roda dan dibenamkan motor listrik tunggal berdaya 516 dk dan torsi 828 Nm.
Kedua varian itu dibekali dengan baterai lithium-ion berkapasitas 108,7 kWh yang mampu berjalan sejauh 770 km dalam kondisi baterai terisi penuh.
Mercedes-Benz EQS. Foto: dok. Mercedes-Benz
Untuk durasi pengisian, 10 hingga 80 persen memakan waktu 35 menit dengan pengisian daya fast charging berdaya 110 kilowatt. Sementara bila menggunakan WallBox akan memakan waktu 11 jam.

Fasilitas Perakitan Mercedes-Benz

Merek premium asal Jerman ini sudah memiliki fasilitas perakitan di Indonesia. Fasilitas tersebut berada di bawah kendali PT Mercedes-Benz Indonesia dan terletak di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 2020 lalu, fasilitas perakitan Mercedes-Benz tersebut mampu memproduksi 457 unit. Sedangkan pada periode Januari hingga September 2021, fasilitas itu baru memproduksi 224 unit.
Meskipun Mercedes-Benz tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi mobil listrik di fasilitas perakitannya, tetapi untuk saat ini Mercedes-Benz masih ingin melakukan beberapa studi sebelum membuat keputusan.