Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Merek Mobil Baru Serbu Indonesia, Daihatsu Punya Modal Unggul di Daerah
28 Agustus 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Area Manager PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Jawa Tengah Andrianto Saudin mengatakan, penerimaan merek baru di daerah tidak secepat di kota-kota besar seperti Jakarta atau sebagainya.
"Secara demografi lebih berbeda. Jadi memang kalau diceritakan area Jawa Tengah dan Solo, penyerapannya (merek baru) itu tidak begitu cepat. Jauh lebih cepat di Jakarta," ungkap Andrianto ditemui di Solo, Jawa Tengah akhir pekan kemarin.
Dirinya menambahkan, ada beberapa alasan soal itu. Pertama, masyarakat di daerah umumnya masih mengutamakan ketersedian suku cadang, layanan servis berkala, hingga purna jualnya. Andrianto bilang, Daihatsu sudah punya modal terkait itu.
"Sebetulnya ada cukup banyak parameter mempertimbangkan terhadap merek baru tadi. Daihatsu sendiri namanya sudah lama, kemudian kita punya support system yang sudah ada di mana-mana," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
"Kita diuntungkan nama brand yang sudah besar sehingga masih menjadi pilihan. Kami akui tahun ini gempuran produk baru itu begitu sangat masif," jelas Andrianto.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil baru Daihatsu secara wholesales atau dari pabrik ke diler sepanjang Januari-Juli tahun ini totalnya sudah mencapai 99.344 unit dengan pangsa pasar 20,5 persen.
Sementara penjualan retail atau dari diler ke konsumen langsung jumlahnya 103.233 unit dengan pangsa pasar 20,3 persen dari total market yang jumlahnya sudah 508.050 unit. Baik wholesales dan retail, Daihatsu sama-sama menduduki peringkat ke-2.
"Pasar mobil baru di Solo itu sekitar 1.000-an unit dari total populasinya 500.000-an jiwa. Baru sekitar 8 persenan yang punya mobil baru, ini potensi pasarnya masih sangat tinggi," jelas Andrianto.
ADVERTISEMENT
***