MG Bakal Bangun Pabrik di Cikarang, Kapasitas Produksi 100 Ribu Unit

17 Agustus 2023 7:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan mobil MG ZS di IIMS 2023, Ji Expo, Jakarta, Senin (20/2/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan mobil MG ZS di IIMS 2023, Ji Expo, Jakarta, Senin (20/2/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
MG Motor Indonesia mengungkapkan rencana terbaru mereka untuk membangun fasilitas pabrik produksi dan perakitan di Tanah Air dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
PR & Marketing Director MG Motor Indonesia Arief Syarifudin mengatakan, keputusan tersebut didasarkan pabrikan karena melihat adanya potensi pasar dalam negeri yang bertumbuh.
“Ada beberapa faktor yang membuat rencana kami agak diundur sehingga butuh penyesuaian. Kami melihat pasar Indonesia sebagai episentrum di antara negara lainnya, terutama kawasan ASEAN,” buka Arief ditemui di BSD, Tangerang (16/8/2023).
Menyoal lokasi, diakui Arief akan memanfaatkan fasilitas baru dari SAIC Group --induk MG Motor yang berada di kawasan Cikarang, Bekasi. Namun, ia menegaskan pabrik tersebut nantinya benar-benar baru, bukan menggunakan fasilitas SAIC Group yang sudah eksis di Indonesia.
MG Motor Indonesia resmi memperkenalkan mobil listrik MG ZS EV di GIIAS 2023. Foto: Sena Pratama/kumparan
Sebagai konteks, merek fasilitas yang telah ada di Indonesia tersebut adalah Wuling di Cikarang, Jawa Barat, yang juga menjadi bagian dari SAIC atau Shanghai Automotive Industry Corporation Group, lebih tepatnya hasil dari konsorsium tiga perusahaan yakni SAIC-GM-Wuling.
ADVERTISEMENT
“Kapasitas produksi untuk awal ini nantinya 100.000 unit, untuk model yang dibuat mayoritas masih berfokus pada internal combustion engine,” jelas Arief.
Adapun, fasilitas pabrik tersebut direncanakan sudah beroperasi paling cepat pada kuartal pertama tahun 2024. Nantinya, pabrik yang sama juga sudah dipersiapkan untuk merakit mobil listrik lokal lansiran MG.
“Bahkan bukan tidak mungkin untuk membangun fasilitas R&D di Indonesia, ini sesuai dengan pemerintah untuk fokus pasar dalam negeri tapi juga harus mampu ekspansi ke negara lain,” kata Arief.
***