Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, apakah penggunaan cairan ini aman untuk velg dan ban?
Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, Dodi Yanto mengatakan, jika kendaraan sudah menggunakan ban tubeless, cairan anti bocor tak perlu digunakan.
"Ya, kalau dari kita penggunaan ban tubeless sudah cukup sebenarnya. Kelebihan ban tubeless itu begitu dia kena paku, angin memang akan tetap keluar tapi perlahan, jadi kita bisa punya waktu untuk menambal. kata Dodi saat dihubungi kumparan, Jumat (17/7).
Dampak penggunaan cairan ban anti-bocor
Pada beberapa kasus, penggunaan cairan ban bisa menimbulkan reaksi pada velg. Kebanyakan cairan itu akan menggumpal dan membuat kerak dan karat pada velg, karena dibiarkan hingga bertahun-tahun.
"Velg ini kan berbahan besi, lalu dia ketemu air meski kita enggak tahu dia mengandung apa. Logikanya besi ketemu air, mungkin ada bentrok antara keduanya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut dia penggunaan cairan ban anti bocor ini juga punya dampak terhadap ban, meski memang belum ada penelitian khusus yang dilakukan oleh pihaknya.
"Kita enggak tahu kandungan apa yang ada di dalam cairan ini, banyak yang beredar di market. Jika ingin tetap menggunakan pilih yang bermerek dan jelas apa kandungannya. Kita sih enggak punya data khusus berapa lama cairan itu bereaksi," ungkapnya.
Meski begitu, berkaca dari pabrikan sepeda motor ketika mengirim sepeda motor baru, jarang atau bahkan tidak ada yang menggunakan cairan tersebut. Kondisi dalam ban tetap menggunakan angin atau nitrogen.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona