Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Teka-teki kemunculan Mitsubishi Xpander hybrid atau Hybrid Electric Vehicle (HEV) akhirnya terjawab sudah. Peluncurannya akan dilakukan pada 1 Februari mendatang, bukan di Indonesia melainkan debut di Thailand.
ADVERTISEMENT
Kepastian informasi tersebut dapat dilihat pada akun Facebook resmi Mitsubishi Motors Thailand. Ternyata tidak hanya Xpander saja, tetapi juga Xpander Cross yang juga akan mendapat teknologi hibrida tersebut.
Lantas, apakah tampang Xpander hybrid akan berubah atau langsung generasi terbaru? Bila melihat siluet gambar yang dibagikan akun resmi tersebut, sepertinya masih mengusung model yang eksis saat ini.
Pada gambar sekilas model yang dipakai adalah Xpander Cross facelift, pabrikan menambah aksen warna biru pada bagian samping hingga kaki-kaki. Sepertinya Mitsubishi akan berfokus untuk memperkenalkan teknologi hybrid yang diberi nama e:motion.
Rumor hadirnya Xpander dengan teknologi hybrid sebelumnya sudah pernah disampaikan oleh President & CEO Mitsubishi Motors Corporation, Takao Kato saat peluncuran all new Mitsubishi Triton di Thailand beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Xpander hybrid diyakini mampu mendongkrak penjualan mobil pabrikan asal Jepang tersebut di ASEAN, kawasan dengan pangsa pasar Mitsubishi terbesar di dunia. Pada rencana bisnis Mitsubishi Challenges 2025, lebih dari selusin model baru tersebut ditawarkan dengan pilihan sumber tenaga berbeda, mulai dari mesin konvensional (ICE), teknologi hybrid, hingga listrik murni (BEV).
Mitsubishi Indonesia bakal impor utuh Xpander hybrid baru dirakit lokal
President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Atsushi Kurita mengatakan, secara bertahap Xpander hybrid akan terlebih dahulu diimpor dari Thailand.
“Kami memang akan memulainya tahun depan di Thailand, setelahnya kami tentu akan impor dengan skema CBU. Setelah kita baru bisa produksi di Indonesia,” jelas Kurita ditemui di Ginza, Tokyo beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Skema tersebut, lanjut Kurita, didasari dengan melihat permintaan mobil hybrid di Indonesia saat ini yang baru tumbuh. Pihaknya masih perlu melakukan diskusi mengenai persiapan penjualan mobil hybrid di dalam negeri.
“Kami berupaya untuk memperkenalkan hybrid, tidak hanya Xpander. Tetapi juga model Xforce untuk produk masa depan, saya tidak bisa memberi tahu waktunya sekarang,” paparnya.
Kurita mengungkapkan, ada beberapa alasan mengapa produk MPV berteknologi hybrid itu lebih dulu di perkenalkan di Negeri Gajah Putih. Adanya insentif mobil hybrid menjadi faktor paling utama.
“Tidak ada hal lain (selain insentif), memang itu. Hybrid sangat murah di Thailand bahkan dibanding ICE (mobil mesin bakar), di Indonesia tidak ada kebijakan atau kelebihan seperti itu buat hybrid. Akhirnya hybrid jadi mahal,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
***