Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mitsubishi Xpander Hybrid Versi Indonesia Bakal Beda 'Spek' dengan Thailand?
8 Maret 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) Atsushi Kurita membeberkan, pabrikan berencana memperkenalkan lebih dekat teknologi hybrid ke konsumen Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah memiliki beberapa produk seperti Xpander hybrid, walau ada tetapi setiap negara punya segmen pasar yang berbeda-beda," buka Kurita saat di Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
Kurita mengaku, pihaknya dahulu tidak memandang teknologi mobil hybrid akan dilirik oleh konsumen Indonesia. Namun, lambat laun ada peningkatan tren pembelian kendaraan elektrifikasi itu.
"Pada saat sebelumnya kami tidak menganggap hybrid menjadi sangat digemari atau disukai di Indonesia. Maka, oleh sebab itu melihat potensi yang ada kami serius mempertimbangkan lebih jauh lagi untuk memperkenalkan hybrid di Indonesia," bebernya.
Disinggung mengenai Xpander dan Xpander Cross hybrid yang berpeluang hadir di Indonesia, Kurita masih enggan berkomentar lebih banyak.
"Jadi mungkin tidak sama persis dengan negara lain, termasuk Thailand. Tapi (menyoal) spesifikasi akan disesuaikan di Indonesia kapan, belum bisa diberi tahu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hybrid atau Hybrid Electric Vehicle (HEV) belum lama ini lakoni debutnya di Thailand. Model tersebut menjadi portofolio elektrifikasi perdana yang dikembangkan di kawasan ASEAN.
Mitsubishi untuk pertama kalinya juga memperkenalkan konsep e:Motion. Teknologi hybrid yang disemat berjenis strong hybrid yakni merupakan kombinasi dari mesin bensin, baterai tambahan, dan motor listrik penggerak.
Konfigurasi itu mampu membuat Xpander dan Xpander Cross dapat melaju dengan berbagai situasi seperti full EV, hybrid series, hybrid paralel, hingga regenerative. Perpindahannya diatur secara otomatis menyesuaikan gaya berkendara.
"Sistemnya secara otomatis menentukan gaya berkendara yang optimal. Dia bisa berfungsi dengan hanya EV mode menggunakan motor listrik penggerak, lalu menggunakan kombinasi mesin bensin dan motor listrik penggerak sekaligus, atau bisa hanya mengandalkan mesin bensin melalui motor listrik penggerak," ujar Chief Product Specialist Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Masahiro Ito.
ADVERTISEMENT
Kemudian ada regenerative brake berfungsi untuk mengubah energi kinetik menjadi listrik lalu disimpan ke baterai. Jantung mekanisnya terlihat baru, disebutkan disuplai oleh mesin MIVEC 1.6 alias kemungkinan berkubikasi 1.600 cc.
Sementara baterai tambahannya diletakkan di bagian bawah jok pengemudi dan penumpang depan dengan posisi melintang. Mitsubishi mengeklaim adanya baterai tambahan yang cukup besar tak mempengaruhi ruang kabinnya.
Mitsubishi memberi garansi untuk sistem hybrid mereka di Xpander dan Xpander Cross selama 5 tahun dan garansi baterai selama 10 tahun. Banderolnya mulai 912 ribu Baht atau Rp 405,5 jutaan untuk Xpander HEV dan 946 ribu Baht atau Rp 420,6 jutaan untuk Xpander Cross HEV.
Harga tersebut tidak jauh berbeda dibanding dengan varian Xpander bermesin bensin biasa tipe tertinggi di Thailand. Namun, banderol varian hybrid yang bertahan sampai 7 April 2024 mendatang alias ini merupakan harga perkenalan.
ADVERTISEMENT
***
Live Update