Mobil Chery yang Terbakar di Bekasi Bakal Dihancurkan

26 Maret 2025 4:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan KD (Knocked Down) Kit model mobil Chery yang terbakar. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan KD (Knocked Down) Kit model mobil Chery yang terbakar. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kebakaran melalap beberapa mobil milik PT Chery Sales Indonesia (CSI) yang belum dirakit di stock yard yang berada di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (23/3).
ADVERTISEMENT
Saat dikonfirmasi, Sales Director PT CSI, Budi Darmawan mengatakan, ada sekitar 100 unit mobil Chery yang terdampak kebakaran tersebut.
Namun, terkait penyebab kebakaran tersebut Budi belum bisa berkomentar banyak karena masih dalam tahap investigasi. Ia juga menegaskan bila lokasi kebakaran tersebut bukan di fasilitas perakitan Chery yakni milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi.
Selain itu, Ia juga menegaskan, unit yang terdampak merupakan Chery Omoda 5 varian Internal Combustion Engine (ICE), bukan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle).
“Saat ini masih dalam investigasi, tetapi itu (yang terbakar) adalah Omoda ICE, bukan E5. Jadi itu adalah mobil yang masuk ke Indonesia KD (Knocked Down) Kit, transit di lokasi forwarding, jadi bukan di tempat kami, bukan di Handal," kata Budi di kawasan Senayan, Senin (24/3/2025).
Ilustrasi mobil terbakar. Foto: Virojt Changyencham/Getty Images
Terkait total kerugian akibat insiden tersebut, Budi belum bisa menyampaikannya secara gamblang.
ADVERTISEMENT
“Total kurang lebih sekitar 90 sampai 100 unit (mobil yang terbakar). Tapi kami belum bisa merilis estimasi total kerugiannya,” pungkasnya.
Berdasarkan laman resmi Chery, harga satu unit Omoda 5 Z dijual Rp 342,8 jua. Sementara tipe Omoda RZ banderolannya Rp 409,8 juta.
Lebih lanjut, akibat insiden ini kemungkinan pengiriman mobil bakal mundur sekitar satu minggu dari waktu yang sudah ditetapkan.
Chery Omoda 5. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
“Kebetulan kami sudah menyiapkan produksinya sebelum Lebaran. Jadi ini berdampak yang setelah Lebaran. Tetapi harusnya tidak terlalu signifikan karena jumlahnya tidak banyak, mungkin akan mundur seminggu," tukasnya.
Terkait komponen yang sudah terbakar, Budi memastikan pihaknya akan memusnahkan dan menghancurkannya atau total scrap. Itu dikarenakan komponen yang sudah terbakar tidak bisa diperbaiki lagi.
ADVERTISEMENT
“Seluruh komponen yang terbakar sudah tidak bisa diperbaiki. Jadi itu 100 persen tidak akan kami perbaiki. Itu akan kami total scrap,” tunas Budi.