Mobil dengan Roofbox Enggak Bisa Asal Gas, Begini Tips Amannya

11 April 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Food Court di Rest Area Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) KM 207A, Rabu (20/3/2024).  Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Food Court di Rest Area Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) KM 207A, Rabu (20/3/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Arus mudik hingga balik Lebaran dengan mobil pribadi identik dengan barang bawaan berlebih. Bila ruang bagasi tak lagi cukup, pemilik biasanya mengakalinya dengan menambahkan roofbox atau roofrack di atas kendaraannya.
ADVERTISEMENT
Apalagi jika hendak kembali ke tanah perantauan, oleh-oleh atau barang bawaan tambahan kerap menyesakki bagasi atau ruang penyimpanan di mobil. 4W Service Area Head Suzuki Indomobil Sales (SIS) Purnomo ada beberapa hal yang perlu diperhatikan soal angkut muatan ini.
"Selama periode mudik itu tidak apa-apa, yang penting roofrail dan roofrack itu ada batasan membawa bebannya. Umumnya maksimal 40-60 kilogram, jangan berlebih," kata Purnomo kepada kumparan di Bekasi belum lama ini.
Menurut Purnomo, adanya barang atau boks tambahan di atas atap mobil artinya ada perubahan pada dimensi dan bobot kendaraan. Makanya, cara mengemudikan atau membawa mobil dengan roofbox perlu perlakuan berbeda.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat akan keluar dari Gerbang Tol Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (6/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
"Kalau bawa barang yang tanpa roofbox alias cuma pakai roofrack-nya saja tanpa ada boksnya itu juga jangan sampai terlalu tinggi. Sangat mengganggu aerodinamika, terlalu kencang laju kendaraan berpotensi barang terjatuh," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Apa lagi yang biasanya kondisi mobil tanpa roofbox, pas mudik ditambah roofbox kadang kala pengemudi lupa kendaraannya itu bertambah tinggi. Maka tak jarang ada yang kena pembatas di gerbang tol khusus mobil yang tingginya itu 2,1 meter," tambah Purnomo.
Dirinya mengimbau para pengendara tidak melakukan akselerasi atau deselerasi (rem mendadak), serta bermanuver seperti berpindah-pindah jalur hingga menyalip kendaraan lain dengan cara ekstrem.
Pengemudi melintasi jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta di Gerbang Tol Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
"Kalau biasanya bawa di 100 km/jam, maka saat ada boks atau barang di atap kurangi sekitar 20 persen. Jangan sampai kecepatan tinggi pokoknya, rata-rata jalan 80 km/jam saja," terang Purnomo.
Kemudian, tidak semua jenis dudukan roofbox mobil menyatu atap dengan cara merekatkannya menggunakan baut. Beberapa menggunakan sistem ditempel di atap dan dikencangkan dengan pengait, hal ini dikhawatirkan dapat bergeser ketika mobil bermanuver ekstrem.
ADVERTISEMENT
"Kemudian barang yang disimpan di roofbox itu usahakan benda yang jarang atau tidak akan diambil atau diakses sama sekali selama perjalanan. Kalau makanan atau camilan dan perlengkapan salat misalnya bisa ditaruh di kabin," pungkas Purnomo.
***