Mobil Hybrid EV Jadi Kendaraan Elektrifikasi yang Paling Banyak Dicoba

15 November 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil hybrid Honda Step WGN e:HEV dipajang di acara Honda Culture Indonesia di Jakarta, Sabtu (19/10/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil hybrid Honda Step WGN e:HEV dipajang di acara Honda Culture Indonesia di Jakarta, Sabtu (19/10/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil hybrid EV menjadi teknologi elektrifikasi yang banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia, dibanding BEV dan Plug-in Hybrid EV. Demikian hasil dari survei Growth & Marketing Analytics kumparan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari 575 responden, mobil berjenis hybrid EV telah dicoba oleh 53 persen responden, sementara untuk mobil listrik murni (BEV) 52 persen, dan plug-in hybrid EV (PHEV) 33 persen.
Menariknya, masih ada 16 persen dari responden yang sama sekali belum pernah mencoba ketiga jenis mobil elektrifikasi tersebut.
Lebih lanjut, hasil survei memperlihatkan bahwa mobil PHEV paling banyak dicoba oleh responden yang memiliki pendapatan di atas Rp 30 juta.
“Hal ini menunjukkan bahwa kelompok dengan penghasilan yang lebih tinggi lebih tertarik pada PHEV, yang mungkin mencerminkan harga kendaraan yang lebih tinggi atau preferensi terhadap fleksibilitas bahan bakar pada kelompok ini,” demikian hasil dari survei tersebut.
Survei ini dilakukan oleh kumparanOTO bekerja sama dengan Growth & Marketing Analytics kumparan. Foto: kumparan
Adapun bila mengacu berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sering mencoba kendaraan elektrifikasi ketimbang perempuan. Tren ini disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk minat terhadap teknologi otomotif pada laki-laki yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, survei juga memperlihatkan bahwa semakin tinggi penghasilan juga membuka wawasan para responden terhadap teknologi elektrifikasi. Di mana responden dengan pendapatan di atas Rp 30 juta memiliki pengalaman yang lebih luas terhadap berbagai teknologi kendaraan elektrifikasi dibanding mereka yang berpenghasilan di rentang Rp 15-20 juta.
Sedangkan pada kelompok responden dengan penghasilan Rp 15-20 juta cenderung lebih memilih kendaraan hybrid EV, yang mungkin secara harga lebih terjangkau dan mudah diakses oleh kelompok penghasilan menengah.

91 Persen Masyarakat Ingin Mobil Hybrid di Bawah Rp 300 Juta

Lebih lanjut, data memperlihatkan bahwa sebanyak 91 persen responden tertarik dengan mobil hybrid karena menjanjikan efisiensi bahan bakar dan tidak tergantung pada infrastruktur.
Rinciannya, sebanyak 48 persen responden menjawab sangat tertarik dan 43 persen tertarik. Kemudian 8 persen responden menjawab ragu-ragu dan hanya 2 persen yang menyatakan tidak tertarik.
ADVERTISEMENT
Riset kumparan yang dilakukan pada Agustus 2024 lalu ini melalui pendekatan Usage and Attitude (U&A) melalui survei online secara kuantitatif, dengan pengambilan data secara non-probability sampling.
Target responden menyasar pada masyarakat yang berdomisili baik di Jabodetabek maupun kota-kota besar lainnya di Indonesia, dengan spesifik pendapatan individu atau gabungan minimal Rp 15 juta, serta belum atau sudah memiliki mobil pribadi.
Dengan kriteria tersebut, riset ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami daya tarik kendaraan elektrifikasi hybrid (HEV), plug-in hybrid (PHEV), dan mobil listrik (BEV) di masyarakat, yang mencakup awareness, perilaku, sikap atau ketertarikan, brand image, dan hambatan saat pembelian jenis kendaraan tersebut.