Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Mobil Hybrid Perlu Insentif, Gaikindo: Khawatir Produksi Pindah ke Negara Lain
19 Juli 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi berpendapat mobil hybrid perlu mendapat insentif. Sebab, ia melihat bahwa perkembangkan mobil hybrid dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat.
ADVERTISEMENT
“Insentif untuk mobil hybrid sangat diperlukan karena perkembangan mobil hybrid di indonesia cukup pesat,” kata Nangoi saat ditemui sesuai pembukaan pameran GIIAS 2024 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Kamis (18/7/2024).
Penjualan mobil hybrid, papar Nangoi sekitar 10 ribu unit pada tahun 2022 dan setahun setelahnya lompat menjadi 55 ribu unit. “Kami perkirakan tahun ini akan di atas 70 ribu unit (yang terjual) mobil hybrid,” imbuhnya.
Melihat perkembangan di negara tetangga, Nangoi berpendapat bahwa insentif mobil hybrid diperlukan untuk memberikan daya saing industri otomotif dalam negeri.
Sementara itu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan bahwa pemerintah terus mengkaji insentif pajak untuk mobil berteknologi hybrid. Sayangnya, ia tidak merinci kapan kepastian insentif mobil hybrid itu direalisasi.
ADVERTISEMENT
“Insentif setiap hari kami coba hitung, coba didiskusikan dengan internal pemerintah. Akan kami usulkan khususnya hybrid kepada kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Keuangan,” kata Agus Gumiwang saat ditemui di sela-sela pembukaan pameran GIIAS 2024 di ICE BSD City, Tangerang Selatan, Kamis (18/7/2024).
Sementara itu, pasar mobil hybrid mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Mengacu data Gaikindo, tak kurang dari 21 model produk hybrid tersedia saat ini.
Sepanjang Januari-Juni 2024, tak kurang 15.394 unit mobil hybrid terjual.