Mobil Listrik Dapat Insentif Rp 80 Juta, Toyota bZ4X Bakal Diproduksi Lokal?

21 Desember 2022 7:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita sempat menyebutkan, salah satu syarat penerimaan insentif mobil listrik sebesar Rp 80 juta adalah produk tersebut sudah dibuat di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia,” kata Agus di kanal Youtube Sekretariat Presiden belum lama ini.
Adapun, regulasi tersebut hingga kini masih terus digodok oleh pemerintah, menyangkut soal kriteria, teknis, dan besaran subsidi yang digelontorkan nantinya.
Mengacu dari pernyataan Menperin, artinya tidak semua mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia saat ini berpotensi mendapatkan subsidi.
Mobil listrik Toyota bZ4X. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sebab, mobil-mobil listrik seperti Toyota bZ4X dan Lexus UX300e masih berstatus Completely Built Up (CBU) atau didatangkan utuh dari luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah punya rencana untuk memproduksi lokal kedua produk elektrifikasi itu.
ADVERTISEMENT
“Jadi begini, memang BEV termasuk bZ4X dan Lexus (UX300e) itu kan kita masih impor. Tapi sesuai dengan arahan dan permintaan pemerintah serta kebutuhan masyarakat, kita pasti selalu meminta prinsipal untuk meng-consider (mempertimbangkan produksi lokal),” terang Anton saat di temui di Semarang, Jawa Tengah.
Namun, menyoal detailnya seperti apa, Anton masih belum bisa membeberkannya, tetapi ia memastikan permintaan semacam itu ada dan tetap berjalan terus.
Mobil listrik Toyota bZ4x bertugas di KTT G20 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Sekarang ini yang kita harus tunggu bahwa bagaimana aturannya atau teknisnya, kan. Katanya harus CKD, nah ini CKD-nya harus berapa. Ini mirip dengan PPnBM, nanti kira-kira yang diberikan di mana,” imbuhnya.
“Ke depannya tidak hanya impor (mobil listrik), tetapi ke depannya made in Indonesia juga lah, ya,” pungkas Anton.
ADVERTISEMENT
Adapun, soal wacana pemberian subsidi mobil listrik tersebut, pihaknya menyambut baik dan memberikan apresiasi serta dukungan soal itu.
“Kita apresiasi karena berarti pemerintah dalam tanda kutip ingin memberikan support terhadap elektrifikasi di Indonesia. Karena ini (wacana subsidi) sudah disampaikan ke publik, ya sebenarnya lebih cepat lebih baik,” kata Anton.
***