Mobil Listrik Jadi Primadona di Rusia, Harga Bekasnya Mulai Rp 68 Juta

22 Agustus 2021 9:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nissan Leaf Foto: dok. Nissan
zoom-in-whitePerbesar
Nissan Leaf Foto: dok. Nissan
ADVERTISEMENT
Mobil listrik tidak terlalu populer di Rusia, hanya menyumbangkan kurang dari 0,2 persen dari populasi kendaraan penumpang. Namun, di Rusia bagian paling timur, mobil listrik ternyata lebih populer.
ADVERTISEMENT
Melansir Bloomberg, ada sekitar 20 persen mobil listrik yang diimpor antara bulan Januari dan Mei 2021 dijual di Khabarovsk dan daerah lainnya di bagian timur Rusia, yang mana diklaim memiliki 4 persen dari populasi negara.
Jika dibanding dengan Moskow yang memiliki populasi dua kali lipat, hanya berkontribusi sebesar 14 persen penjualan mobil listrik.
Popularitas Mobil Listrik
Karena bertetanggaan dengan negara di Asia seperti Jepang, sehingga memudahkan penduduk lokal untuk mengimpor mobil listrik dengan biaya yang relatif murah.
Menurut beberapa situs mobil bekas di Rusia, Nissan Leaf dengan tahun produksi 2011 sampai 2013 dibanderol sekira 350.000 sampai 600.000 rubel (Rp 68 juta sampai Rp 117 juta). Jika dibandingkan dengan mobil buatan Rusia sendiri, Lada Granta memiliki harga 400.000 rubel atau sekitar Rp 78 juta.
ADVERTISEMENT
Selain harga mobil listrik yang murah, pemerintah Timur Jauh Rusia juga memberikan subsidi sehingga penggunaan mobil listrik sangat murah dibandingkan dengan mobil berbahan bakar bensin.
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: REUTERS/Antonio Bronic
Berdasarkan data yang dibeberkan oleh Vygon Consulting, penduduk yang menggunakan Nissan Leaf di Timur Jauh Rusia dapat menghemat sekitar 40.000 hingga 50.000 rubel (Rp 7,8 juta hingga Rp 9,7 juta) setahunnya.
Penjualan mobil listrik di Timur Jauh Rusia akan terus berkontribusi dalam mempopulerkan mobil ramah lingkungan itu ke seluruh Rusia.
Bahkan, pemerintah Rusia berencana untuk mempromosikan mobil listrik produksi lokal dan penjualan mobil listrik dengan mensubsidi harganya sebesar 25 persen. Ini akan membuat mobil listrik lebih terjangkau untuk penduduknya serta membantu mengurangi emisi CO2.