Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Perkembangan mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia makin ngacir. Ya meski tidak massif tapi, perlahan sudah tak lagi asing.
ADVERTISEMENT
Tapi tau nggak sih, ada beberapa hal-hal yang masih jadi pertanyaan soal mobil listrik. Rata-rata memang membandingkannya dengan mobil konvensional bermesin internal combustion engine (ICE).
Nah salah satunya soal keberadaan aki 12 volt, komponen yang wajib ada di mobil ICE.
Pasalnya di mobil listrik kan sudah ada baterainya, lalu apa masih perlu lagi?
Nah jawabannya coba diungkapkan Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Bonar Pakpahan.
"Dalam konteks mobil EV Hyundai, keberadaan Aki 12V masih dibutuhkan, meskipun sudah ada baterai utama yang menampung listrik dalam jumlah besar," ucapnya kepada kumparan Selasa (1/6).
Lantas apa alasanya?
Karena kata Bonar, masih cukup banyak peralatan elektronik di sebuah kendaraan, yang hanya bisa menerima arus dengan tegangan rendah, seperti misalnya lampu, wiper maupun sistem audio.
Sementara baterai utamanya lebih ditujukan untuk komponen atau peralatan elektronik di dalam kendaraan, yang membutuhkan listrik dalam jumlah yang sangat besar, seperti motor listrik sendiri dan sistem pendingin A/C.
ADVERTISEMENT
"Dalam kondisi pemakaian normal tidak bisa. Karena rangkaian sistem kelistrikan lampu, wiper, audio sistem dan lainnya masih berbasis tegangan rendah (12V)," tuturnya.
Sumber listrik aki 12 volt
Nah untuk sumber listrik aki 12 volt mobil listrik sendiri, berasal dari baterai utama jadi bukan dari alternator, yang jamak ada di mobil ICE.
Namun arus listrik baterai utama yang mengalir untuk aki 12 volt, terlebih dahulu melalui yang namanya DC-DC Converter.
"Komponen tersebut mengubah tegangan tinggi dari baterai utama (kisaran 319-320V) ke 12V untuk di-supply ke Aki," kata Bonar.