Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Akhir Maret lalu, Toyota Indonesia menggandeng Kemenperin dan Kemenparekraf meresmikan proyek mobil listrik EV Smart Mobility, di Nusa Dua Bali.
ADVERTISEMENT
Tujuannya supaya masyarakat semakin mengenal kendaraan listrik, dengan mengintegrasikannya pada sektor pariwisata dan eco tourism.
Ada 30 kendaraan listrik yang dihadirkan Toyota. Terdiri dari 20 unit Toyota Coms, 5 uit Toyota Cpod , dan sisanya Toyota Prius Plug-in Hybrid.
Semuanya siap digunakan menemani mobilitas masyarakat maupun para turis. Nantinya khusus Prius PHEV dijadikan armada baru komuter dari dan ke Bandara Ngurah Rai.
Nah sudah kurang lebih dua bulan lebih berjalan, apa kabar proyek EV Smart Mobility tersebut?
Pasalnya proyek ini tak cuma disebut sebagai langkah konkret Toyota, mendukung program pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kendaraan elektrifikasi, tapi juga untuk studi.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy menyebut, sejauh ini responsnya terbilang positif.
"Evaluasi sangat baik. Walaupun kondisi pariwisata di Bali belum kembali seperti normal, tapi animo peminjaman dari produk di sana cukup baik," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Toyota Cpod terfavorit
Dari deretan mobil listrik yang disediakan, Toyota Cpod (BEV) yang paling banyak disewa. Ya ini bukan layanan mobilitas gratis tapi berbayar.
"Memang yang paling leading Toyota Cpod ini ya. Ini peminjamannya paling mendominasi, bisa sampai 80 persenan," ucapnya.
Baru kemudian diikuti oleh peminjaman Toyota Prius PHEV dan Toyota COMS.
"Ini salah satu temuan yang penting, bahwa dari produk-produk seperti ini pun saya rasa bisa jadi satu pertimbangan dengan satu packaging mobility yang baik, bisa jadi demand juga," kata Anton.
Live Update