Mobil Matik Tempuh 100 Ribu Kilometer, Wajib Cek Sabuk Baja CVT

29 April 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sabuk baja mobil matik. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sabuk baja mobil matik. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilik mobil matik jenis CVT yang kilometernya sudah tinggi, atau pengguna yang baru beli dalam keadaan bekas, ada baiknya melakukan pengecekan kondisi belt transmisi, atau sabuk baja yang digunakan untuk mentransfer tenaga dari mesin.
ADVERTISEMENT
Freddy, Supervisor Dokter Mobil, bengkel spesialis transmisi matik menjelaskan, usia transmisi CVT harus dicek apabila sudah 100 ribu kilometer.
“Kalau sudah 100 ribu kilometer kita harus hati-hati. Paling enggak buka bak oli dan lihat ada serpihan atau enggak karena belt itu ada yang beberapa enggak langsung putus total,” ujarnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Freddy mengatakan, sistem kerusakan transmisi CVT pada bagian belt-nya tidak langsung putus. Meskipun ada satu lembar plat yang putus, mobil tersebut masih bisa dikendarai.
Pembongkaran mesin mobil matik di Bengkel Dokter Mobil Transmisi di Jakarta Utara. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Jadi dia (belt) putus satu lembar dulu karena dia ada beberapa layer, misalnya Honda, dia ada 8 layer. Dia putus satu tapi mobil masih bisa jalan masih bisa pakai,” ungkapnya.
Kerusakan belt CVT umumnya tidak langsung diketahui. Freddy menjelaskan kebanyakan pemilik mobil tidak menyadari kalau kondisi belt di mobil dua pedalnya mulai rusak.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan pengecekan pada periode tersebut. Paling mudah melihat bak oli dan mengecek apakah ada gram atau pelat dari sabuk baja CVT yang lepas.
Pembongkaran mesin mobil matik di Bengkel Dokter Mobil Transmisi di Jakarta Utara. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
“Kalau putus (belt) otomatis digas itu enggak mau maju. Putaran mesin naik tapi kecepatan enggak mau, mundur pun enggak mau kalau CVT ya, sangat bahaya itu,” katanya.
Menyoal biaya perbaikan di Dokter Mobil, Freddy tidak merincinya. Ini karena biayanya tergantung jenis mobil. Hanya saja sebagai estimasi biaya perbaikan untuk CVT yang rusak bisa mencapai belasan juta rupiah.
“Efek dari putusnya belt pun bisa macam-macam, dampaknya itu bisa kena ke pully, ada kena ke sensor pecahannya itu, sensornya bisa pecah itu pun harus diganti jadi biayanya sebenarnya tergantung nanti waktu kita bongkar liat kerusakannya apa aja,” tutupnya.
ADVERTISEMENT