Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat angka pengiriman dari pabrik ke diler (wholesales) LCGC selama Maret sebesar 18.504 unit. Honda Brio Satya bertengger di peringkat pertama sebagai mobil murah terlaris selama Maret dengan angka distribusi 4.136 unit.
Lalu disusul dengan Daihatsu Sigra sebesar 5.399 unit, dan peringkat ketiga diisi Toyota Calya 3.806 unit. Sementara di peringkat keempat diisi Daihatsu Ayla yang tercatat 2.693 unit, dan peringkat kelima diduduki Toyota Agya sebesar 2.331 unit.
Business Innovation and Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, mengatakan posisi Honda Brio Satya di puncak menandakan mobil tersebut memiliki keunggulan dan nilai jual lebih dibanding rival sekelasnya.
"Di Maret terus terang LCGC kami nomor satu. Brio itu keunggulannya banyak sekali. Jadi kalau mau jual lagi atau outgrade masih bagus. Jadi mobil ini sangat kompetitif di kelasnya," kata Yusak Billy, dalam forum diskusi virtual belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Keperkasaan Honda Brio Satya diklaim Yusak juga berlanjut ke bulan April 2020. Saat kondisi pasar semakin lesu karena wabah, city car ini mampu menopang volume penjualan HPM hingga 52 persen.
"Untuk modelnya (April 2020), paling besar Brio itu di ritel 966 unit, setengah lebih dari Brio ya (52 persen)," ujarnya.
Sementara angka retail HPM selama April 2020 merosot sangat tajam hingga 82 persen atau tercatat sekitar 1.855 unit. Artinya tercapai 18 persen saja dari periode tahun lalu sebanyak 10.200 unit.
"Wholesales pencapaiannya hanya 10 persen atau 1.183 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu," lanjutnya.
Secara total retail nasional HPM selama Januari hingga April 2020 sekitar 37.033 unit. Jumlah itu 27 persen dari pencapaian kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar 50.457 unit.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi pasar yang masih belum akan membaik, Yusak mengatakan saat ini hanya fokus pada kegiatan bisnis seperti penjualan dan layanan aftersales. Sementara kegiatan produksi dihentikan sementara hingga akhir Mei 2020.
Hingga April 2020, penjualan via media digital HPM tercatat meningkat 20 persen di tengah pandemi . Sisanya sebanyak 70 persen masih bertumpu pada penjualan ke loyalis Honda. Sementara 10 persen berasal dari penjualan di daerah-daerah yang belum menerapkan PSBB.
"Jika melihat data, 70 persen market itu wilayah yang terkena PSBB, jadi ya kami memfokuskan untuk online, baik untuk penjualan maupun aftersales," pungkasnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT