Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Koleksi Museum Nasional Indonesia bertambah satu benda legendaris. Bentuknya mobil roda tiga yang disebut Benz Patent-Motorwagen.
ADVERTISEMENT
Ya, kendaraan tersebut merupakan replika mobil pertama Benz, -- pabrikan asal Jerman yang sekarang bernama Mercedes-Benz.
Mercedes-Benz Indonesia menghibahkannya untuk merayakan 50 tahun eksistensinya di Tanah Air, sejak agen pemegang merek dan pabrik pertamanya lahir pada 1970, lewat PT Stars Motor Indonesia serta PT German Motor Manufacturing.
"Ini adalah replika mobil yang kami berikan ke Museum Nasional Indonesia. Kami pikir mobil ini layak dilihat semua orang Indonesia yang sudah mendukung kami dalam 50 tahun terakhir," jelas Presiden Direktur Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Choi Duk Jun, dalam sambutannya di Museum Nasional Indonesia, Sabtu (8/2).
Bicara sejarah, mobil roda tiga tersebut pertama kali dibuat oleh Carl Benz pada 1886, kemudian langsung mengajukan patennya di Jerman dengan nomor seri DRP 37435.
ADVERTISEMENT
Benz Patent-Motorwagen sekaligus jadi mobil bermesin pembakaran internal pertama yang mengaspal di dunia. Sudah dilengkapi kruk as, pengapian listrik, dan pendingin cairan.
Soal spesifikasi mesinnya, berkubikasi 954 cc satu silinder 4-tak, hasil pengembangan dapur pacu serupa pada 1979 yang masih 2-tak.
Bicara daya maksimumnya, di atas kertas menjanjikan tenaga 0,73 dk di 400 rpm. Tangkinya mampu menenggak 4,5 liter bahan bakar. Klaim pabrikan, konsumsi bensinnya mencapai 10 km per liter.
Oke itu dari jantung mekanis, selanjutnya untuk sistem penggeraknya ternyata menggunakan transmisi otomatik CVT (Continous Variable Transmission).
Jadi tenaga dari mesin didistribusikan melalui CVT tadi untuk memutar poros roda, yang tersambung ke rantai pada dua roda belakangnya.
Sistem kemudinya pun terbilang tradisional. Masih berupa tuas yang digerakkan ke kanan maupun kiri. Akomodasinya cukup untuk dua orang, pengemudi duduk pada sisi kiri karena sekaligus mengatur tuas rem beserta gas.
"Ini merupakan pertama kali bentuk kendaraan atau alat transportasi yang ke arah modern, karena yang lain koleksi kami ada sepeda kuno kemudian perahu paling banyak, juga becak dan alat transportasi lain," jelas Kepala Museum Nasional Indonesia, Siswanto.
ADVERTISEMENT