Mobil Ringsek karena Tabrakan Bisa Diperbaiki?

28 Mei 2023 6:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tabrakan mobil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tabrakan mobil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil ringsek karena tabrakan sudah barang tentu bukan hal yang diinginkan. Kendati beberapa part bodi kendaraan yang sudah mengalami deformasi, bisa diperbaiki di bengkel spesialis.
ADVERTISEMENT
Hanya saja jelas Kepala Bengkel Auto2000 BP Bandung Cibiru, Purwanto, tidak semua mobil ringsek bisa diperbaiki, terlebih tingkat kerusakannya setelah ditaksir lebih dari 75 persen.
“Kalau sudah lebih dari 75 persen, biasanya akan langsung ditarik asuransi. 75 persen tuh dalam artian biaya perbaikannya hampir mendekati 75 persen biaya mengganti baru. Nah itu, tidak bisa diperbaiki,” katanya di Cibiru, Bandung, Kamis (25/5).

Sasis mobil bengkok 1 mm, harus ganti baru

Tingkat kerusakan rendah bukan berarti waktu pengerjaannya singkat. Umpama mengalami kerusakan 35 persen, tetap harus memakan waktu yang lama, apalagi sampai harus pengerjaan sasis.
“Ganti panel itu biasanya harganya lebih murah memang dari ganti sasis. Cuma, kalau kendaraan yang pakai model ladder frame, itu sasisnya akan mahal sekali kalau kena. Meski bengkok 1 mm, itu sudah harus ganti sasisnya,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Perbaikan mobil di Auto2000 Cibiru. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Purwanto menjelaskan, sasis yang sudah bengkok, meskipun sedikit akan mempengaruhi stabilitas kendaraan saat di jalan. Selain membuatnya tak nyaman karena limbung, mobil juga jadi rentan mengalami kecelakaan.
“Selain itu, karena ganti sasis, artinya kita mengganti nomor rangka kendaraan. Ini akan sulit dan panjang prosesnya, karena berhubungan langsung dengan kepolisian. Tetapi, itu pengurusannya sudah dipegang oleh kami,” terangnya.
Perbaikan mobil di Auto2000 Cibiru. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Khusus mobil dengan kerusakan di atas 35 persen, pemilik juga perlu memikirkan biaya lain, seperti perbaikan atau penggantian mesin, sistem kelistrikan hingga transmisi. Tentu, ini akan menambah berat komposisi biaya perbaikan yang ada.
Purwanto menambahkan sering sekali menemui kasus mobil yang mengalami kerusakan cukup parah, dan hanya ditinggalkan di diler karena biaya perbaikannya menyentuh puluhan juta.
ADVERTISEMENT
“Bahkan, orangnya pun kadang sampai enggak lanjut membayar angsurannya. Karena, itu mahal sekali, bisa sampai puluhan juta. Maka dari itu, kadang orang leasing-nya sering ke diler kita, mencari mobilnya,” tukasnya.