Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Modal Yamaha XSR155 Lawan Kawasaki W175
3 Desember 2019 19:04 WIB
Diperbarui 11 Desember 2019 18:22 WIB
ADVERTISEMENT
Motor dengan tampilan retro atau klasik tengah naik daun. Bukan cuma jadi aliran favorit penggiat motor kustom, pabrikan pun tertarik untuk menawarkan model dengan aliran serupa seperti Kawasaki dengan W175 .
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, hadirnya Yamaha XSR155 membuat Kawasaki kini tak lagi bermain sendiri. Meskipun, sebelum hadirnya lawan dari Yamaha, mereka telah memperkuat jajaran Kawasaki W175 dengan varian Street Scrambler.
“Tag line kita dari motor ini adalah “Born to be Free” yang melambangkan kebebasan untuk berekspresi soal gaya hidup. Yang lebih menggembirakannya adalah powerful engine 155 cc dengan teknologi VVA dan assist slipper clutch,” kata General Manager After Sales & Motor Sport PT YIMM, M Abidin.
Soal desain, setiap konsumen memang punya selera masing-masing. Kalau yang ingin tampil lebih klasik pilihannya bisa jatuh ke Kawasaki W175. Jika ingin tampil lebih modern Yamaha XSR155 punya poin lebih di situ.
Secara tampilan memang Kawasaki W175 punya desain yang mengarah pada british naked motorcycle seperti Triumph atau Royal Enfield, meski memang rasa berkendaranya tetap seperti motor Jepang.
Sedangkan XSR punya model retro yang tetap menampilkan nuansa sporty lewat desain naked-nya. Beberapa teknologi pun disematkan pada XSR155 seperti, lampu depan dan belakang LED, sampai panel instrumen full LCD display yang sudah mengadopsi fitur Multi Information Display (MID).
ADVERTISEMENT
Kawasaki sepertinya konsisten dengan membawa W175 terbaru dalam kesan ‘jadul’ (jaman dulu). Ya, di model teranyarnya masih menggunakan lampu bohlam dengan sistem kelistrikan AC (Alternating Current), artinya cahaya lampu akan redup ketika mesin dengan idle (langsam), dan baru terang ketika putaran mesin di atas 2.000 rpm. Jangan heran kalau Kawasaki menjulukinya sebagai “Authentic Retro”.
Di atas kertas, jantung mekanis XSR155 menang telak dari W175. Iya, XSR155 menggendong mesin 155,1 cc, SOHC, 4-tak, 1-silinder, 4 katup berpendingin cairan dan berpengabut injeksi. Outputnya punya tenaga maksimal 19 daya kuda (dk) pada 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Sedangkan W175 mengusung mesin 177 cc, SOHC, 4-tak, 1-silinder, 2 katup, berpendingin udara dengan pengabutan bahan bakar karburator.
ADVERTISEMENT
Jika membandingkan data spesifikasi kedua pabrikan, tenaga dan torsi W175 kalah dari XSR155. Ya, tenaga maksimal W175 berada di 12 daya kuda pada 7.500 rpm kemudian torsinya berkisar 13,6 Nm pada 6.000 rpm. Sistem transmisinya hanya mencapai 5 lima percepatan, sedangkan XSR155 punya transmisi 6-percepatan.
Nah untuk kaki-kaki, XSR155 menganut model yang sporty dengan suspensi depan berjenis upside down yang dikawal velg berpalang racing dengan dimensi ban yang lebar. Nah, untuk W175 masih mengandalkan suspensi bermodel teleskopik dengan mengkonfigurasikan suspensi ganda pada bagian belakang. Velgnya pun masih bermodel jari-jari dengan profil ban yang sedikit lebih kecil dari XSR155.
Soal harga, Yamaha XSR155 dibanderol Rp 36,265 juta on the road Jakarta, punya selisih harga Rp 3,985 juta dengan model termahal Kawasaki W175 TR SE. Nah, jika melihat perbandingan harga dan bekal bersaing kedua produk tesebut, Anda pilih yang mana?
ADVERTISEMENT