Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Modifikasi Ayla Hedon Jadi Magnet Daihatsu Kumpul Sahabat Balikpapan 2024
3 November 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Banyak komunitas yang meramaikan selatan Daihatsu Kumpul Sahabat di Pantai Kilang Mandiri, Balikpapan , Minggu (3/11). Salah satunya perkumpulan pengguna Ayla yang turut memeriahkan acara yang pertama kali digelar di Balikpapan itu.
ADVERTISEMENT
Tapi bukan Daihatsu Ayla biasa, yang satu ini merupakan Ayla hedon lantaran sudah mendapat sentuhan modifikasi yang terbilang banyak. Meskipun terlihat dari luar masih tampak biasa, ternyata sudah menghabiskan lebih dari Rp 100 juta untuk mengubahnya.
Daihatsu Ayla tipe D lansiran 2018 milik Ahong, pendiri Club Ayla Indonesia (CAI) chapter Balikpapan, mengaku banyak ubahan yang dilakukan demi penampilan yang menarik dan performa maksimal.
“Mobil ini sudah saya modifikasi dengan anggaran lebih dari harga aslinya, dari setir, jok, tachometer, hingga velg dan kaliper rem yang semuanya tidak lagi standar. Untuk rem saya pakai Brembo seharga 9 juta sepasang, dan velg asli Rais 13 juta, belum termasuk ban,” ungkap Ahong saat diwawancara pada Minggu (3/11/2024).
Selain modifikasi komponen eksterior, Ahong juga mengganti warna asli mobil yang semula putih menjadi merah candy, serta merombak bagian depan dengan kap mesin, bumper, dan grille model terbaru Ayla 2023.
ADVERTISEMENT
“Fokus utama saya di audio, dengan modifikasi besar-besaran, audio akan lebih maksimal lagi, khususnya di pintu,” tambahnya.
Sebagai pendiri CAI Balikpapan yang sudah berjalan selama delapan tahun dengan 40 anggota, Ahong berharap kegiatan seperti Daihatsu Kumpul Sahabat bisa rutin diadakan.
“Event seperti ini menjadi ajang bagi kami komunitas modifikasi untuk berkumpul dan bersaing positif,” ujarnya.
Selain Balikpapan, CAI yang dipimpin Ahong juga telah merambah ke Samarinda dan Tenggarong, di mana komunitasnya terus berkembang di Kalimantan Timur.
(Jamil)