Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Aliran kustom Flat Tracker sedang naik daun belakangan ini. Pada kilas baliknya gaya kustom ini mengambil ide dasar dari motor balap Flat Tracker di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Coba menuangkan ide, Andi 'Atenx' Akbar pentolan dari Katros Garage menyulap Yamaha XSR155 jadi motor bergaya garuk tanah, Flat Tracker.
Di gelaran Yamaha CustomMaxi x Heritage Built minggu lalu, hasil garapannya menuai perhatian. Meski tak mengubah total struktur motor, tampilannya tetap bisa jadi inspirasi.
"Di sini (Yamaha CustomMaxi x Heritage Built) Bentuknya harus tetap kelihatan XSR, ada beberapa bagian memang yang enggak boleh diubah," kata Atenx saat berbincang dengan kumparan di Bekasi, belum lama ini.
Bicara ubahannya, Atenx fokus ke sektor pendongkrak tampilan. Khususnya komponen yang mencirikan sebagai sebuah motor flat Tracker.
Pertama fokus ubahannya ada di bagian roda. Agar kesan klasiknya muncul, ia coba mengubah velg menggunakan model jari-jari. Nah untuk menyelaraskan konsep Flat Tracker ban 'pacul' didaulat jadi pembalut roda.
"Tromolnya pakai punya all new Vixion R, yang bagian depan gue rubah di bagian klahar Kalau yang belakang dibubut buat posisi rem cakramnya," paparnya.
Karena asal muasalnya Flat Tracker sebagai motor balap, ia juga menyematkan sebuah side plate berbahan plat galvanis dengan ketebalan 1,2 mm.
"Tameng depan juga galvanis, cover depan pakai bahan alumunium," katanya.
Serasa tak puas dengan beberapa desain bawaan Yamaha XSR155, Atenx coba berkreativitas. Alhasil dengan sedikit sentuhan, aura klasik dari motor ini makin terpancar.
"Motor ini kan bawaannya memang modern banget. Gue coba rubah pakai air scoop, tadinya di bagian itu kan ada tutup coil. Terus cover body samping gue bikin model bolong. kulit jok gue ganti, cover mesin gue tambahin sirip dan rubah tameng lampu depan," katanya.
Dari tampilan dan konsepnya yang modern, Atenx mengaku motor ini tak akan total jika dirombak secara radikal. Musababnya rangka Delta Box yang diusung XSR155 dinilai kurang luwes.
"Kalau mau dirombak habis, menurut gue motor ini terlalu modern sasisnya. Jadi sedikit kesulitan untuk orang-orang yang beli terus dirombak jadi motor klasikan. Kalau mau pakai motor ini, lupain deh konsep yang klasik. Ya paling klasik kombinasi futuristik, imbuhnya.
Di bagian kelir warna, desain kakak kandungnya XSR900 coba dituangkan. Dasar warna kuningnya mendominasi tampilan.
"Ini mau kaya liverynya XSR 900 khusus Anniversary 40 tahun. Biar makin mirip," canda Atenx.
Menyoal lama pengerjaan, Atenx mengaku butuh waktu 1 bulan untuk menyelesaikannya. Sementara buat persentase kustomnya sekitar 30 persen.
"Ini memang khusus buat Yamaha CustomMaxi x Heritage Built, kurang lebih satu bulan selesai. Ya karena waktu datang gue masih bikin cover-nya sendiri, nah karena kepepet dikerjain keroyokan sama tim," jelas Atenx.
Proyek ke depan, dirinya akan menggarap XSR155 bergaya Cafe Racer. Rencananya motor tersebut akan ditampilkan pada gelaran CustomMaxi x Heritage Built pada Maret 2020.
“Kalau Cafe racer mungkin sama seperti Flat Tracker, cuma beda kontur ban saja terus pakai buntut tawon yang model knockdown. Biar agak nunduk, mungkin nanti pakai setang model jepit,” paparnya.
Detail kustom dan gallery foto: