Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik di gelaran Kustomfest yang berlangsung pada 5-6 Oktober 2019 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta. Untuk pertama kalinya, Kustomfest menggelar flat track race. Acara baru ini nantinya akan menyuguhkan penampilan balapan motor kustom ala garuk tanah.
ADVERTISEMENT
Direktur Kustomfest Flat Track Race, Yayack Priyo Wibowo menjelaskan, ide menghadirkan flat track race ini sebenarnya sudah timbul sejak lama. Terlebih, flat track race memang punya hubungan lekat dengan motor kustom culture.
“Jadi sebenarnya untuk flat race ini memang sudah lama sekali ingin dihadirkan. Saya dan teman-teman komunitas juga Lulut (Direktur Kustomfest) suka race ini. Kemudian kita lihat korelasinya bahwa flat track race memang lebih spesifik dan bersentuhan langsung dengan motor kustom,” ujar Yayack saat ditemui di JEC, Yogyakarta, Jumat (5/10).
Lebih lanjut, Yayack menyebut, flat track race adalah ajang dimana para builder atau penggiat otomotif kustom culture bisa unjuk gigi selain memamerkan hasil karyanya di arena Kustomfest 2019.
“Nah kita lihat dari vintage flat race yang memang arkhirnya orang membuat sebuah motor race, dari motor pabrikan dengan gayanya sendiri dan berbagai macam ubahan dengan sentuhan kustomnya. Dan pada waktu itu dilihat malah tidak istilahnya, akhirnya mereka sekarang punya identitas sendiri2.” tambahnya.
Dalam balapan ini, setidaknya ada sembilan kelas yang dilombakan termasuk special class yang diisi oleh para influencer. Adapun kelas umum yang dilombakan terdiri dari Horizontal Engine, Vertical Engine, Vintage V Engine, dan terakhir Vintage Bike.
ADVERTISEMENT
“Horizontal Engine dibagi jadi tiga kelas yakni motor under 125 cc, Cub under 125 cc dan FFA (Free For All). Nah, dikelas FFA khusus mesin konfigurasi tidur. Jadi mesin yang 2-tak bisa ikut, 4-tak juga bisa ikut dengan cc bebas asal mesinnya tidur,” katanya.
Aturan main
Karena sifatnya perdana di Kustomfest , Yayack menegaskan tak terlalu memberikan aturan atau regulasi yang ketat kepada para peserta. Hanya saja tetap mengedepankan etika safety riding.
“Kita inginnya fun, tapi namanya balapan. Sometimes (terkadang) teman2 ada juga yang serius, nah kita berusaha menjaganya di tengahnya lah. Aturan-aturan tetap ada, tapi saya enggak mau terlalu ketat. Safety gear mereka harus pakai, kita ada beberapa nyediain protector juga,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk track race nantinya akan memainkan lima putaran (lap) untuk tiap kelas sebaga penyisihan. Kemudian untuk kelas final memainkan 7 putaran. Sebagai informasi, bentuk sirkuitnya mengoval dengan lebar 5 meter dan total lintasan sepanjang 160 meter.
Sampai Jumat (10/5), Yayack menyebut sudah ada 70 pendaftar yang ingin tampil di balapan ala garuk tanah ini. Terakhir, ia berharap ajang flat track race bisa terus berkembang bahkan Indonesia bisa jadi tuan rumah balapan ini.
Berikut foto-foto keseruannya: