Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Bisa Perlambat Pertumbuhan BEV

6 Mei 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Juli 2024 11:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua umum Perkindo, Moeldoko saat penutupan PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua umum Perkindo, Moeldoko saat penutupan PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua umum Perkindo, Moeldoko menjelaskan saat ini pemerintah masih mengkaji insentif mobil hybrid dan perlu penelitian lebih dalam, terlebih teknologi tersebut juga berkontribusi dalam mengurangi konsumsi bahan bakar.
ADVERTISEMENT
"Presiden waktu ditanya bilang nunggu dulu. Hybrid juga perlu penelaahan lebih dalam, dalam hal tertentu sudah pengurangan bensin," kata Moeldoko saat konferensi pers penutupan pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JIExpo, Kemayoran, Sabtu (4/5/2024).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan jika sudah ada pembicaraan mengenai insentif mobil hybrid di antara menteri kabinet.
"Masih dibicarakan dengan Menteri Ekonomi dan Menteri Perindustrian," ungkap Jokowi saat mengunjungi pameran PEVS 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/5).
Kofrensi pers saat penutupan PEVS 2024 di Kemayoran, Sabtu (4/5/024). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Lebih lanjut, Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan bilang pemberian insentif Hybrid ini tidak mudah diberikan karena dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan kendaraan listrik.
"Dalam kecenderungan tertentu sudah pengurangan bensin (mobil hybrid). Kajian-kajian ini harus lebih didalami lagi, tidak bisa dengan mudah diberikan nanti untuk EV nya tidak akan bertumbuh dengan baik," pungkasnya
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Moeldoko mengungkapkan, saat ini Ia tidak akan memasukkan kendaraan hybrid dalam pameran khusus kendaraan listrik PEVS.
"Saya sebagai ketua Periklindo tidak saya masukan. EV ya EV murni, jadi kalau Hybrid menurut saya tidak termasuk dalam kategori EV. Tapi, sebagai Kepala Staf Presiden tunggu saja dulu," tutupnya.