Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai cruiser, tongkrongannya berupa setang tinggi dan tinggi jok rendah. Tak lupa, posisi foot peg sengaja diatur sedikit menjorok ke depan. Wujudnya secara umum memadukan nuansa retro modern, yang mengambil DNA motor legendaris BMW R 5 yang diproduksi pada 1963.
Fiturnya juga terbilang lengkap. Satu yang menarik adalah fitur yang membantu motor bisa jalan mundur, sehingga memudahkan pengendaranya saat parkir. Ya seperti mobil atau Bajaj Qute dulu.
"Kan BMW R 18 ini bobotnya berat ya (345 kg berdasarkan spesifikasi). Jadi supaya gampang mundur motor ini dilengkapi fitur reverse assist," jelas Product & Ordering Manager BMW Motorrad Indonesia-Maxindo, Ardhi Putra kepada kumparan, Selasa (24/11).
Reverse assist disebut Putra tidak terhubung langsung dengan sistem penggerak maupun mesin, sehingga penyebutannya bukan reverse gear. Komponennya berupa dinamo listrik yang menggerakkan gardan ke belakang.
ADVERTISEMENT
"Kecepatannya dibatasi 2 hingga 10 kilometer demi keamanan dan keselamatan, lagian siapa juga yang mau jalan mundur kecepatan tinggi kan, karena ini semata untuk memudahkan pengendaranya," tambah Putra.
Cara pakai reverse assist BMW R 18
Untuk menggunakannya, ada tuas guna menghidupkan dinamo listrik. Posisinya berada di dekat foot peg bagian kiri.
Dalam keadaan mesin hidup dan gigi transmisi netral, tuas tersebut kemudian digeser ke bawah. Apabila sudah aktif, tekan tombol starter motor, kemudian motor akan berjalan mundur.
Fitur lain pada BMW R 18
Selain reverse assist, motor BMW R 18 juga dilengkapi dengan fitur mode berkendara. Ada tiga yang bisa dipilih: Rain, Rock, atau Roll. Tiap model menawarkan sensasi berkendara yang beda, pilihan Roll membuat kendali makin 'liar'.
ADVERTISEMENT
"Karena mode berkendara ini yang berubah adalah control traction dan bukaan throttle demi menciptakan pengalaman berkendara yang berbeda," tambah Putra.
Kemudian ada pula Dynamic Brake Control (DBC). Fitur ini akan membuat jarak pengereman lebih pendek. Komponennya berkaitan dengan mesin yang fungsinya mengatur bukaan katup gas. Jadi saat pengendara melakukan pengereman mendadak, DBC langsung hidup, sehingga fungsi rem ABS bisa lebih maksimal.
Terakhir ada Engine Drag Torque Control. Cara kerjanya menyerupai Assist Slipper Clutch, sehingga saat pengendara melakukan deselerasi dengan menurunkan gigi secara cepat, gejala hentakan sampai ban selip bisa diminimalisir.