Motor Diguyur Hujan, Waspada 4 Komponen yang Berpotensi Rusak

12 Desember 2019 8:10 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara motor sedang berkendara saat hujan. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara motor sedang berkendara saat hujan. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sering diguyur hujan, sebaiknya sepeda motor perlu dicuci lebih sering dari biasanya. Karena air hujan yang menempel pada kendaraan kita, bisa menimbulkan menyebabkan kerusakan pada komponen.
ADVERTISEMENT
Kepala Bengkel Yamaha Alfa Motor Tangerang, Jejen Mustofa menyebut, air hujan punya memiliki kandungan pH antara 3 sampai 5, yang cenderung asam. Ini tentu tak baik buat kendaraan, apalagi bisa bercampur dengan kotoran.
“Saat musim hujan, ada banyak yang enggan cuci motornya hingga berbulan-bulan. Air hujan yang bercampur sama kotoran dan mengendap di komponen motor, bisa saja menimbulkan kerusakan. Terus bisa juga jadi endapan kerak, iya karena kotoran sudah lama nempel di situ apalagi di bagian sela-sela,” katanya saat dihubungi kumparan, Jumat (6/12).
Meski tak berdampak langsung, lanjut Jejen motor yang lebih sering berjalan maka makin jarang juga pemilik membersihkan setelah kondisi hujan. Maka dari itu, ia coba rangkum empat komponen yang butuh perhatian ketika musim hujan.
ADVERTISEMENT
Mesin
Honda CMX 500 Rebel Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Kotoran seperti lumpur atau pasir, biasanya suka menempel, pada bagian mesin yang basah saat terkena hujan. Material yang tak langsung dibersihkan tersebut, akan 'mengerak' dan sangat sulit untuk dibersihkan. Malah, kata Jejen bisa mempengaruhi sirkulasi hawa panas mesin.
“Jadi, ketika kotoran itu nempel akan membentuk kerak bisa tipis bisa juga tebal. Ini membuat mesin sulit untuk melepas hawa panas secara normal. Ya bisa saja nurunin performa. Apabila motor menggunakan radiator di bagian depan, bisa menimbulkan masalah overheat karena kisi-kisi radiator tertutup (kotoran),” jelasnya.
Suspensi
Ilustrasi suspensi motor mengalami kebocoran Foto: Istimewa
Air hujan yang membasahi sektor suspensi --apalagi mengandung kotoran, bila tak dibersihkan bisa membuat komponen ini bermasalah. Mulai dari kebocoran, hilangnya pelumas, dan timbulnya suara berdecit.
ADVERTISEMENT
“Suspensi memiliki pelumas khusus di bagian sela-sela, bila terbawa larut karena air hujan, dia akan kehilangan pelumasnya. Terus juga masalah kebocoran, kotoran akan nyempil di karet-karet sil, nah ketika suspensi ngayun, dia akan bergesekan dengan batang suspensi. Silnya bisa rusak atau sobek,” katanya.
Rantai
Ilustrasi rantai motor Foto: Istimewa
Sebagai komponen yang menyalurkan tenaga ke roda belakang, rantai perlu perawatan yang konsisten. Musababnya, air hujan punya kandungan PH yang tinggi, ancaman karat pasti terjadi. Apalagi, posisi rantai memang berada tepat di bawah kaki-kaki sepeda motor.
“Karat sulit dihilangkan, orang ada yang pakai bensin, solar, atau bahkan dipanasin pakai api. Itu malah merusak sil yang ada di sela rantai. Paling efektif, kalau sudah pakai dan kondisi hujan, langsung saja dibilas sama air mengalir, dan jangan lupa dikeringkan menggunakan kain bersih,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Tutup Busi
Kepala (Cop) Busi dan Pelindung Karetnya Foto: Alfons Yoshio/kumparan
Komponen lainnya yang perlu diperhatikan adalah tutup busi, apalagi buat yang memiliki motor non-matik atau berfairing. Iya, karena di motor tersebut, posisi tutup busi biasanya tak memiliki proteksi tambahan. Nah, pada musim hujan, kotoran bisa saja membuat komponen ini bekerja tak optimal.
“Dia punya fungsi untuk menghilangkan kebocoran arus, antara sambungan busi dan menjaga resistensi internal yang tinggi. Ketika busi terpapar air, maka fungsi pengapian dan kelistrikan akan terganggu. Mogok tiba-tiba, sulit dinyalakan, brebet itu mungkin dampaknya,” terangnya lagi.