Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ekspor banyak dapat permintaan terutama negara Afrika karena tren motor listrik meningkat dan model GESITS cukup bagus responsnya di sana. Rencananya kami akan follow up di acara Indonesia-Afrika pada Juli atau Agustus nanti," katanya saat ditemui kumparan di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/4).
GESITS telah diekspor ke Senegal dan Nepal
Sebelumnya GESITS telah memulai ekspor perdana pada medio 2021 lalu menyasar Senegal. Realisasinya dilakukan pada Oktober 2021. Di sana roda dua setrum tersebut selain digunakan individu, juga menjadi armada serupa ojek online.
Dua tahun berikutnya GESITS juga menerima pesanan ekspor berikutnya dan merambah negara Nepal. Model yang disuplai dari pabrik WIKA di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat itu adalah GESITS G1, yang pakai setang model telanjang.
ADVERTISEMENT
"Ada juga permintaan negara lain mirip Senegal di Afrika Barat juga dan beberapa negara lain yang enggak bisa kami sebutkan. Umumnya kami terus berinovasi karena untuk ekspor itu harus memenuhi regulasi negara tujuan. Itu yang kami pelajari untuk memenuhi ketentuannya," lanjut Doddy.
Dirinya belum merinci soal kinerja ekspor motor listrik GESITS pada tahun lalu, yang jelas tetap dilakukan dengan jumlah kecil dari total produksi pabrikan.
"Tahun lalu ekspornya 10 persen. Kapasitas produksi masih di bawah 50 persen dari kapasitas yang ada secara total bisa 15 ribu hingga 45 ribu per tahun. Kami menyesuaikan berdasarkan demand saat ini," katanya.
GESITS saat ini ditawarkan dalam tiga model: G1, Raya, dan Garuda. Semuanya menggunakan baterai 1,44 kWh yang menjanjikan daya tempuh 50-60 kilometer dan menyuplai daya ke motor penggerak bertenaga 6,7 dk dengan torsi 30 Nm.
ADVERTISEMENT
Pengisian baterainya dilakukan secara normal charging yang memakan daya 350 Wh dengan durasi 4-5 jam. Adapun dalam mode fast charging membutuhkan daya 450 Wh selama 3-4 jam.
Adapun saat ini baterai GESITS menggunakan tiga pemasok. Pertama yang dikembangkan sendiri, kemudian baterai besutan IBC (Indonesia Battery Corporation) dan TDL.ID.
"Ada juga beberapa permintaan di negara di ASEAN dan kami akan kolaborasi nanti termasuk TDL (pemasok baterai) yang rencananya menjadikan Indonesia basis produksi untuk diekspor ke negara di ASEAN," tuntasnya.